Hoi An, Kota Romantis di Vietnam
Yap..!! kota yang disinggahi setelah Da Nang, adalah kota Hoi
An. Kota Tua yang masuk dalam daftar UNESCO karena masih mempertahankan
bangunan-bangunan tua meskipun udah berabad-abad yang lalu. Jadi, kota Hoi An
adalah kota tua-nya Vietnam. Ciri khas dari Hoi An adalah berjuta-juta lampion
memenuhi langitnya *oke, saya lebay, tapi itu benar, meskipun gak sampai berjuta-juta*. Iya..!!
ini serius. Setiap kamu memandang langit kota ini, maka kamu akan melihat
lampion berjejer dengan warna warni dan bentuk yang beragam. Ah..!! romantis
sekali. >.<
|
ini masih sore, lampion belum menyala. ^^ |
Hoi An terletak 30 km dari kota Danang, tepatnya di Propinsi
Quang Nam. Sebenarnya gak ada yang menarik dari kota ini, kecuali lampion dan
tempat nongkrong. Di Hoi An juga banyak orang-orang dari kerajaan Champa. Ya
iyalah ya, 30 km masih bisa terhitung dekat. Kata Wikipedia, Hoi An itu pada
abad ke 17 di jajah sama Jepang dan China, abad ke 18 di jajah oleh Belanda dan
Spanyol. Hebatnya, budaya hasil dari jajahan itu melekat kuat dan mempengaruhi
gaya dan arsitektur dari bangunan-bangunannya. Makanya, Hoi An dibilang Kota
Tua Vietnam.
|
narsis dikit sama lampion-lampion cantik, boleh lah ya.. |
|
bagus kan? ^^v |
|
karena romantisnya, ada yang prewed disini.. |
|
Sungai Hoi An menjadi lebih romantis dengan temaram si lampion |
Awalnya, Hoi An ini namanya Faifoo yang artinya peaceful meeting place. Katanya tempat
pertemuan China dan Jepang gitu, kayak bagi-bagi daerah jajahan mungkin ya.
Makanya di Hoi An kita bisa nemuin yang namanya “Jembatan Jepang – Japanesse
Bridge” yang dibuat oleh Jepang. Jembatan kayu yang ada patung Budhanya. Dulu,
jembatan itu pake sistem buka tutup, ada waktunya buka, dan ada waktunya tutup.
Biasanya akan dibuka kalau mau barter barang. Sekarang, si Jembatan itu jadi
tempat yang menarik di kunjungi-katanya. Ya, okelah, buat kamu anak arsitek
atau sejarah. Dari jembatan ini, kamu bisa liat kota Hoi An yang kecil, dan
dipenuhi sama lampion-lampion.
|
ini dia, Hoi An dari kejauhan, terang. karena lampion di setiap sudut. |
Bingung gak sih, kok ada kota yang langitnya penuh dengan
lampion. Jadi gini ceritanya, setelah saya bertanya dan bercerita dengan orang
Vietnam, yang bernama Lan, ternyata eh ternyata, itu emang udah menjadi budaya
dan kebiasaan orang-orang Hoi An. Kenapa? Ya karena di zaman penjajahan dulu,
gak ada listrik, jadi untuk menerangi kota, maka mereka buatlah lampion yang
buanyak, sehingga si Hoi An tetap terang dan tentu saja menarik. Hm, makanya
Hoi An ini kota yang damai. Yoyoi..!! damai bersama lampion-lampionnya. Dari
semua kota yang saya kunjungi, Hoi An memang kota yang tenang ditengah
keramaian dan oke buat ngedate. Seandainya kamu ada disini. Wakakakakkkk...!!
Oia, di Hoi An juga (mungkin) gudangnya fashion. Banyak
model-model baju yang (menurut saya) oke punya, simpel, sederhana tapi elegan.
Untung bawa duit pas-pasan, jadi meski lapar mata, masih bisa nahan diri buat
gak belanja. Dan katanya, kalau mau buat baju disana juga bisa. Banyak para
bule yang sengaja datang ke Hoi An buat baju, jas atau celana buat acara-acara
resmi, satu-dua hari kemudian selesai.
Hebat ya.. Hoi An bisa jadi kota wisata hanya menjual bangunan tua,
budaya, sejarah dan keahlian mereka-menjahit.
0 komentar: