cerita dibalik IPA eps. 1
setelah belajar IPA lagi, maka saya mendapatkan sesuatu..^o^
pertanyaannya, jadi selama saya belajar IPA disekolah, yang saya dapatkan apa ya?
hegheg..
pertama..
"persahabatan itu seperti magnet, semakin berbeda maka daya tariknya semakin kuat"
kalimat ini sering muncul kan ya? atau sering dengerlah, nah kita yang awam juga latah dah ngutip atau buat kalimat yang serupa, termasuk saya.. hegheg..
memang tidak ada yang salah dengan kalimat itu. kalimat diatas memang salah satu dari sifat magnet. tapi ternyata ada sifat magnet yang lain.
kekuatan magnet itu bisa hilang ketika
1. sering dipukul
2. sering jatuh
3. dibakar sampai membara..
dan setelah mengetahuinya, apakah masih setia mengumpamakan persahabatan seperti magnet?
hehe..
kalau saya tidak..!! kenapa?
karena yang paling sering dan paling yahuut dalam persahabatan itu adalah "dipukul", "sering jatuh" atau bisa jadi "dibakar sampai membara". nah, apa tali persahabatan itu juga akan hilang dengan kejadian-kejadian itu? tentu tidak kan?
yup..yup..!! "pukulan", "jatuh" dan "pembakaran sampai membara" seharusnya menjadi perbaikan dalam hubungan indah itu untuk menjadi lebih indah dan kuat.
^^
betul tidaks?
hehe..
kedua..
pernah dengar "pesawat sederhana" dong ya?
bukan pesawat Pak Habibie yang bentuknya sederhana, tapi ini adalah alat yang berfungsi memudahkan dan meringankan pekerjaan manusia. nah, yang menarik perhatian saya disini salah satunya adalah bidang miring. di buku yang saya baca tertulis bidang miring berguna untuk memindahkan benda yang terlalu berat dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan tenaga yang dibutuhkan lebih kecil. salah satu contohnya adalah tangga. Yuhuuu...!! saya setuju dengan pernyataan diatas. bayangkan kalau gak ada bidang miring, gimana caranya kita mindahin barang ke atas gedung??
tapi, ketika saya lanjut membacanya ada sesuatu yang membuat saya berpikir..
selain tangga di gedung bertingkat, tangga juga bisa dibuat pada jalan berliku di pegunungan. hal ini dimaksudkan untuk mengurangi curamnya jalan.
oke..!! saya ulangi ya.. bidang miring atau tangga dibuat di pegunungan untuk mengurangi curamnya jalan..!!
hehe...
tapi begini, ehm..karena saya termasuk anak yang cinta gunung, membaca pernyataan diatas, rada-rada gimana gitu..! rasa-rasanya kalau ada tangga di gunung itu..
mengutip pernyataan seorang teman "ini namanya membunuh kita pelan-pelan" atau pernyataan yang lain "apakah ini tangga kehidupan yang tak berujung?"
huakakakakkkk....
begitulah, ternyata meskitpun niat si bidang miring baik untuk membantu mengurangi curamnya jalan, tapi ternyata tetep aja ada"salah"nya..
hihi...
nah, lanjut ke bab berikutnya, tentang kecepatan dan percepatan..!!
masih ingat dong ya? masih dong..
=D
ternyata, inilah yang menyebabkan kenapa si pendaki yang udah dibantuin sama si tangga tetep ngerasa capek mendaki pake tangga. [soalnya tangganya buaaaannnnyyyyyaaakkkk...he..]. yup..!! kecepatan yang konstan..!!
bingung?
emm..saya coba jelaskan dengan ala saya deh ya..
begini, tadi di gunung, gak mungkin cuma ada 10 anak tangga kan? yah setidaknya ada ratusan anak tangga lah, nah tangga itu di buat dengan ketinggian yang sama kan? ketika kita berjalan melewati tangga-tangga itu dengan ketinggian yang sama, maka secara tidak langsung kita membuat gerakan lambat yang beraturan. [kenapa lambat? karena mendaki nona, jadi tenaganya makin lama makin habis, #eh :p]
gerakan yang lambat beraturan itu membentuk sebuah kecepatan yang konstan. nah, dengan kecepatan yang konstan itu, membuat waktu yang kita tempuh semakin lama dengan jarak yang lumanyun itu.
satu lagi, kecepatan konstan itu tidak menghasilkan percepatan bukan? sehingga gaya yang di lakukan sama dengan Nol. dengan tidak adanya gaya, maka usaha atau energi yang kita butuhkan sebanding dengan jarak yang kita tempuh. maka semakin jauh jarak yang kita tempuh, semakin besarlah energi yang kita butuhkan.
alhasil, tangga yang ada di gunung itu benar..!! "membunuh pendaki secara perlahan" #eh..
hm, seru juga ya belajar IPA..
apalagi kalau udah tau aplikasi dan prakteknya..
hehe...
bisa bercerita dan mendongeng buat generasi muda..
permasalahannya adalah..
apakah mereka mengerti dengan dongengan saya??
atau sama aja dengan generasi pendahulunya?
masuk ke telinga kanan, trus mental..!!
atau ngedenger dengan antusias, trus lupa..!!
udah bercampur baur dengan pelajaran lain..
*ups..
[curcol]
seperti lingkaran seta*..
hehe...
ayo ah, baca buku lagi..
*.*
0 komentar: