Keajaiban Daun : Fotosintesis

21.56 ipeh the pooh 0 Comments

Ada yang tau, apa yang paling istimewa dari tumbuhan? Yak! Tumbuhan adalah satu-satunya makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri!. Dan tumbuhan adalah contoh kongkrit makhluk hidup yang tidak egois, dan mengajarkan kita-manusia untuk berbagi. Tumbuhan berbaik hati membagi makanannya ke semua makhluk hidup yang membutuhkan. Lalu, mengapa kita sebagai manusia terlalu sombong, begitu sulit untuk berbagi? Padahal masih membutuhkan tumbuhan untuk mendapatkan makanan.

FYI, sebagian besar energi di bumi yang dapat dimanfaatkan oleh hewan dan manusia itu karena ada tumbuhan. Loh kok bisa? Penasaran?

Bisa dong!

Gini loh, masih ingat kan kalau sumber energi terbesar itu berasal dari matahari. Percaya atau gak, manusia dan hewan itu butuh matahari sebagai sumber energinya. Sayangnya, manusia dan hewan gak bisa memakan matahari secara langsung, makanya manusia dan hewan perlu tumbuhan yang bisa mentransfer energi matahari itu menjadi makanan yang dapat kita konsumsi. 

Kok bisa? Iya dong! Itu dia yang membuat si tumbuhan menjadi istimewa dan mulia. 

Lah, gimana caranya coba?

Fotosintesis!. Ingat dong ya, apa itu fotosintesis. Kalau gak ingat, sok monggo dilanjutkan membacanya. Fotosintesis itu kemampuan tumbuhan menangkap cahaya matahari dan mengubah energinya menjadi energi kimia, salah satunya adalah karbohidrat. 

Gimana caranya tumbuhan bisa menangkap matahari?
Sumber  : disini

Sini, tak jelasin, 

Salah satu bagian tumbuhan adalah daun, dan didalam daun itu ada organel yang kita sebut kloroplas. Lebih detailnya, dalam kloroplas  itu ada membran (lamela) yang terdiri dari lamela stroma (lamela ganda) dan lamela grana (lamela bertumpuk atau nama lainnnya tilakoid atau granum)). Nah, kedua membran itu memiliki pigmen-pigmen untuk dapat berfotosintesis, dan yang lebih kita kenal adalah klorofil (zat hijau daun). Padahal, tumbuhan juga memiliki pigmen yang lain yaitu karetonoid (pigmen kuning), dan anthocyanin (pigmen merah). Hanya saja, pigmen-pigmen itu berada dalam jumlah yang sedikit, sehingga klorofil lebih dikenal dari pigmen lainnya.

sumber gambar : google
Balik lagi ya ke kloroplas, selain membran (lamela), ada juga stroma bagian cair sebagai tempat mereduksi karbondioksida untuk mendapatkan energi. Jadi ternyata, daun yang sekecil itu mempunyai sistem kerja yang complicated. Sebenarnya fotosintesis yang dilakukan daun itu gak sesederhana yang kita kenal selama ini, yang hanya membutuhkan karbondioksida dan matahari yang terjadi di klorofil dan kemudian ujug-ujug menghasilkan oksigen dan glukosa (karbohidrat).Ternyata ada banyak proses yang panjang sehingga akhirnya matahari yang ditangkap daun itu menjadi glukosa (karbohidrat) yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan.

Bingung? Sama, sebenarnya saya juga bingung, meskipun sudah berkali-kali membaca dan mempelajarinya.  wkwkwkwkk..! tetapi, bahasan ini menarik loh. Serius! jadi kita bakal lebih menghargai tumbuhan. 

Sini tak coba jelasin lebih rinci lagi ya, semoga kamu ngerti, hehe!

Kamu udah tau kan kalau dalam daun itu ada kloroplas yang mengandung klorofil dan pigmen lainnya yang berfungsi untuk menangkap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi glukosa (karbohidrat) ? Nah, caranya gimana klorofil bisa menangkap matahari?

Sebelum masuk ke proses penangkapan cahaya matahari oleh klorofil, kita harus ngerti dulu ternyata matahari itu memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, mulai dai sinar kosmis, sinar gamma, inframerah, gelombang radio sampai ke suara. Nah, gelombang cahaya yang dapat ditangkap oleh si klorofil atau pigmen-pigmennya ini hanya yang memiliki panjang gelombang yang berkisar antara 680-700nm dengan warna gelombangnya biru sampai merah. he-eh! si klorofil dan pigmen lainnya ini hanya bisa menyerap energi dari cahaya yang yang tampak (visible light). Dimana gelombang biru memiliki energi yang lebih tinggi dari gelombang merah.

Dan, ketika matahari itu memancarkan cahayanya, maka pigmen-pigmen ini akan menyerap cahaya tampak itu .Ketika penyerapan dilakukan si klorofil, maka gelombang biru akan menyentuh klorofil, maka klorofil yang semulanya diam akan kaget. Dan kekagetan itu akan menimbulkan energi yang tinggi pada klorofil sehingga menyebabkan klorofil menjadi tidak stabil. Untuk mencapai kestabilan energi, akhirnya klorofil itu akan mengeluarkan energi panas sampai pada titik dimana gelombang energinya sama dengan ketika gelombang merah datang. Ketika dalam proses mencapai keseimbangan itulah klorofil mentransfer energi mataharinya menjadi energi kimia. Proses ini kita sebut dengan reaksi terang atau lebih keren kalau kita sebut dengan reaksi Hill. Tapi ternyata gak selesai sampai disitu, energi kimia yang diperoleh si klorofil ini belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Jadi, energi kimia ini mencari teman, dan ketemulah karbondioksida. Nah, ketika mereka bertemu yang terjadi justru energi kimia ini memecah karbondioksida menjadi glukosa, oksigen, dan air. Barulah si glukosa ini bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai makanan yang dibagi-bagi ke seluruh organnya. Selain bagi-bagi glukosa, tumbuhan juga ngebagi-bagi oksigen dan menghasilkan air. Baik ya tumbuhan ini.dan proses ini lebih di kenal dengan siklus Calvin atau reaksi gelap.

Oia, FYI aja, kenapa namanya reaksi terang? karena reaksi ini emang membutuhkan cahaya matahari. Iyalah! kan proses ini mengubah matahari menjadi energi kimia. Emang energi kimai yang dihasilkan apa sih? kita bisa menyebutnya dengan ATP (Adenosin trifosfat) dan NADPH  (Nikotinamid Adenin Dinukleotid Fosfat). Dan kenapa satu lagi namanya reaksi gelap? karena memang tidak membutuhkan matahari. Cukup dengan energi kimia aja yang udah dihasilkan dari si reaksi terang dan karbondioksida yang gak sengaja singgah ke daun. Satu lagi, reaksi terang ini terjadi di lamella, baik di lamella grana dan lamella stroma. Sedangkan reaksi gelap terjadi di stroma.

Jadi, proses sederhananya begini,
cahaya matahari menyentuh klorofil dan mentransfernya menjadi energi kimia, terus karbondioksida yang gak sengaja mampir ke daun, langsung dipecah oleh si energi kimia ini menjadi glukosa (karbohidrat) dan oksigen.  Glukosanya dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri untuk perkembangan tubuhnya, sedangkan oksigen di lepas ke udara. Makanya, ketika matahari terik duduk dibawah pohon itu adem, karena pohon ternyata lagi bagi-bagi oksigen.

Berterimakasihlah  pada tumbuhan, karena ada tumbuhan lah, kita bisa hidup. Coba bayangkan kalau tumbuhan mogok kerja? Iya! ketika klorofilnya malas mentransfer energi matahari menjadi energi kimia, bisa dipastikan tumbuhan bakal mati, lalu kita mau makan apa? gak mungkin kan kita mau makan matahari langsung? kan kita gak punya klorofil atau pigmen lain yang dapat membantu mentransfer energi matahari menjadi energi kimia. Hehe!

Makanya bung, yang ditanam itu tumbuhan dan pohon, bukan beton!
meskipun beton warna hijau, tapi beton tetap gak punya klorofil. Artinya beton gak bisa ngasih kita makanan!

Jadi masih mau nanam beton?

Ngomong-ngomong beton yang warnanya hijau, daun hijau emang jelas bisa melakukan fotosintesis. Tapi, gimana kalau daun warna merah? atau gimana kalau gak ada matahari? Bagaimana dengan musim gugur? Kok daun bisa berubah warna ketika musim juga berubah?

Penasaran? Sama! hehe..

Baca posting selanjutnya ya...

Pekanbaru, 19 Desember 2016
Ipehthepooh

You Might Also Like

0 komentar: