Burung, Ranting dan Purnama

19.00 ipeh the pooh 0 Comments

Kita sudah memasuki Jumat minggu ketiga ya dik, proyek seminggusegambar masih terus berjalan.

Dan gambar Jumat ini adalah...
Kenapa purnama dan reranting identik sama burung ya?
kenapa gak kucing? Kucing juga kan suka nangkring di pohon?


Yak, Ada gambar burung, ranting dan purnama.

Kamu bingung ya dik, kenapa burung selalu nongkrong cantik di ranting tanpa daun dan ketika purnama sedang bersinar cantik? Kenapa tidak kucing? Haha! Karena kucing bukan hewan malam dik, sedangkan burung, tepatnya burung hantu adalah hewan malam. Dan, purnama selalu muncul ketika malam. Maka, meskipun kucing suka nangkring di pohon, kucing tidak akan ketemu purnama. Karena bagi kucing, malam adalah waktunya tidur. Tetapi tidak dengan burung, tepatnya burung hantu.

Jadi mengapa burung hantu identik deng ranting dan purnama? mungkin mereka bertiga mempunyai kekuatan yang sangat dalam dik. Seolah-olah mereka adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Iya, dimana ada purnama maka disana akan kita jumpai burung hantu yang sedang bertengger manis di ranting. Sayangnya, pemandangan sederhana itu, jarang sekali kita temui dik. Bahkan, aku saja tidak pernah melihat pemandangan itu dik. Aku hanya melihatnya dibuku-buku dongeng dan foto-foto orang lain.

Kamu tau dongeng burung hantu dik? Tidak? Sini, mari dengarkan kakakmu bercerita.

Pada suatu masa, burung hantu sama seperti burung-burung lainnya. Mereka meninggalkan sangkar saat matahari mulai menyibak malam, dan kembali saat matahari kembali keperaduannya. Burung hantu bermain riang kesana kemari.

Suatu malam, burung hantu kedatangan tamu, seekor kunang-kunang. Kunang-kunang kesepian dan mengajak burung hantu untuk bermain di hutan. Namun, burung hantu enggan untuk keluar sangkarnya. Burung hantu ingin istirahat. Tapi, kunang-kunang pantang menyerah. Setiap hari kunang-kunang datang ke sangkar burung hantu untuk mengajaknya bermain.

Burung hantu mulai penasaran dengan keadaan hutan saat malam hari. Maka, malam itu, tepatnya ketika bulan purnama bersinar terang, burung hantu tidak segera tidur. Ia menunggu kunang-kunang untuk mengajaknya bermain. Sayang, kunang-kunang tak pernah datang kembali.

Sejak saat itu, burung hantu hanya bisa bertengger di sangkarnya menatap langit. Berharap, kunang-kunang, temannya itu kembali mengajaknya bermain.

Oleh karena itu, kita sering menjumpai burung hantu bertengger di ranting pohon saat purnama.

Cerita itu hanya dongeng dik, dongeng yang baru saja ku tulis. Dongeng yang kutulis ini memang menggambarkan sosok yang kesepian. Tapi, faktanya aku tidak benar-benar mengetahui apakah sosok burung hantu itu benar-benar kesepian atau tidak. Memang, malam identik dengan sepi dan sunyi.

Kau tau, Dik? Sesungguhnya burung hantu memang burung malam. Ia termasuk dalam golongan hewan nokturnal, yaitu hewan yang beraktivitas saat malam hari. Bukan hewan yang meratapi kesedihan sepanjang malam di bawah ranting dan saat purnama. Hanya saja, mata kita mampu melihat kebaradaannya ketika malam diterangi oleh sinar purnama. Malam yang gelap, mampu menyamarkan kebaradaan burung hantu, si hewan malam ini. Karena ternyata, memang bulu-bulu burung hantu berwarna gelap. Bulu yang berwarna gelap itu membantu burung hantu untuk mengelabui mangasanya. 

Burung hantu identik dengan burung yang menyeramkan, hanya karena burung hantu memiliki wajah yang berbeda dengan burung-burung lainnya. Wajah burung hantu bulat besar dengan mata yang tajam, paruh yang bengkok. Dan, leher burung hantu dapat berputar 180 derajat. Artinya, burung hantu dapat melihat keadaan belakang tanpa harus memutar badannya. Itulah yang membuat burung hantu terkesan menyeramkan dan terasa selalu berada dalam kesedihan.

Mengapa ia senang di ranting tanpa daun? Sepertinya tidak begitu, dik. Hanya saja, ranting-ranting tanpa daun, purnama bersinar terang lah yang membuat burung hantu seolah-olah selalu berada di ranting dan purnama. Seperti penjelasanku di awal, ranting tanpa daun membantu sinar purnama langsung membidik burung hantu, dan terlihat oleh manusia. Dan begitulah, dengan sendirinya burung hantu memiliki ikatan dengan ranting tanpa daun dan purnama.

Pekanbaru,
20 Januari 2017

You Might Also Like

0 komentar: