Legenda Semeru
gak sengaja baca di twitter tentang legenda semeru dari @infopendaki. jadi pengen mindahin tuh legenda ke blog..hehe...
trus nyari sumber-sumber lain, kesimpulannya sama, yaudeh..ini juga legenda yang sama pake bahasa saya..
=D
Jadi begini kisahnya menurut masyarakat Jawa yang ditulis di kitab Kuna Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15. Ternyata gunung Semeru itu dulu namanya gunung Meru yang dipindahin dari India ke pulau Jawa. kenapa harus pulau Jawa? karena itu daerah yang pertama kali mereka temui, dan nama pulau Jawa itu diberikan oleh Sang Hyang Siwa, karena melihat banyak pohon Jawawut.
Gunung meru di gotong oleh dewa Wisnu dan dewa Brahma. dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura dan menggendong gunung Meru dipunggungnya, sedangkan dewa Brahma menjelma menjadi ular yang berfungsi sebagai tali yang mengikat si gunung dan kura-kura, biar gunungnya gak kececer gitu.
Sebelumnya gunung Meru itu diletakkan di bagian barat, tapi keberatan sehingga bagian Timurnya jadi keangkat. jadinya kan miring gitu, nah..untuk mengantisipasi itu si gunung dipindahin ke bagian Timur. ternyata masih miring, akhirnya diambil kebijakan, untuk membagi si gunung, sebagian di tempatkan di bagian Barat, yang utama tetap dibagian Timur.
Gunung yang ada di bagian barat itu dulunya di kenal gunung Pawitra, sekarang lebih di kenal gunung Penanggungan. letaknya di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tingginya 1.653mdpl. sedangkan yang di bagian Timur tetap gunung Meru. sekarang lebih dikenal Semeru yang posisinya ada di antara kabupaten Malang ma Lumajang, tingginya 3.676 mdpl.
Tau kan kalau puncak gunung Semeru lebih eksis dengan puncak para dewa?? iya, ternyata menurut legendanya emang begitu. Puncak semeru atau lebih kerennya Mahameru dipercaya tempat bersemayamnya dewa Shiwa. Mahameru dianggap sebagai rumah para dewa yang menghubungkan bumi dengan kayangan. menurut kepercayaan masyarakat, disana masih bersemayam para dewa dan teman-temannya sehingga masih digunakan untuk bersemedi dan upacara-upacara berdasarkan kepercayaan meskipun upacaranya hanya 8-12 tahun sekali. kenapa? karena pada rentang waktu itu terdengar suara-suara gaib dari dewa yang ada di singgahsana Mahameru. Orang Bali menganggap gunung Semeru sebagai Bapak Gunung Agung.
hm..jadi begitulah ceritanya kawan-kawan..
nanti klo sempat main kesana, jangan heran klo ada yang sedang upacara gitu di Ranu Kumbolo, karena memang sejarahnya seperti itu dan itu merupakan kepercayaan masyarakat setempat dari zamannya nenek moyang.
dan beruntung, udah pernah ke Semeru, meskipun belum sempat menginjakkan kaki di puncak Mahameru..
he..
*sigh*
merindukan Ranu Kumbolo
nif foto kegiatan masyarakat di Ranu Kumbolo, foto yang lain nyusul dah..
^^v
inspirasinya dari sini
bisa dilihat dari banyak sumber dari om gugel, salah satunya ini
sedang upacara di Ranu Kumbolo |
bisa dilihat dari banyak sumber dari om gugel, salah satunya ini
Legendanya seru. Aku mau cerita aslinya ttg pendakian ke Semeru. Boleh dishare dong!
BalasHapusboleh..boleh..
BalasHapusudah ada di note fb sih..
tapi ntar saya pindahin kesini..
hehe..
=D