sampah
hanya dengan menulis, bisa mengatakan apa yang ingin saya katakan sesukanya. apa yang dirasakan karena tidak bisa berkata-kata. tanpa perlu mendengar komentar. kadang memang hanya membutuhkan meluapkan perasaan yang emang udah kebanjiran karena banyak sampah.tapi sekarang kenapa menulis jadi suka mikir. tulis, delete, tulis, delete, tulis dan delete.
*abaikan dan lupakan postingan sampah ini
0 komentar: