Guru
berterima kasihlah pada semua guru-guru yang kita temui selama hidup..tidak hanya guru di sekolah, atau tentor di bimbel..
tapi guru-guru yang di temui dimanapun dan kapanpun..
tidak menutupi kemungkinan bahwa kamu adalah guru saya,
bahkan seorang anak kecil penjual di dalam keretapun juga bisa menjadi guru saya, kamu, dia, mereka dan kita..
ya, semua orang yang kita temui bisa menjadi guru..
karena tugas guru itu "menyampaikan apa yang harus disampaikan, secara lisan, tulisan, tindakan atau apalah. dan apa akibatnya terhadap yang menerima pesan tersebut bukan urusannya. itu yang saya sebut guru"
*sebentar, membuat orang mengerti dengan apa yang kita sampaikan itu, ternyata juga susye jungkir balik..*
tapi, tidak semua orang bisa menjadi "guru yang mendidik"..
yup..yup..
guru yang mendidik, guru yang juga bertanggungjawab terhadap apa yang disampaikannya kepada si penerima pesan. guru yang juga bertanggungjawab terhadap sikap, atau moral dkk si penerima pesan.
disanalah seharusnya letak perbedaan dari guru-guru yang bersekolah dengan guru-guru yang kita temui dijalanan. tapi, kalau boleh saya katakan, saya semakin merasa kekurangan sesosok guru yang mendidik tersebut.
begitulah, untuk menjadi guru saja ternyata butuh perjuangan, apalagi menjadi guru-guru yang benar-benar mendidik anak-anak bangsa.
WOW...!!
he-em..
sekali lagi..
kita wajib berterimakasih kepada guru-guru yang kita temui..
yang membantu kita untuk membentuk "jati diri"..
tidak hanya guru disekolah, di bimbel, tapi juga dimanapun kita berada..
^^
Terimakasih guru..
=D
[tetep tidak berubah,
tulisan kacau sesuka hati si penulis..
hegheg...
=P]
0 komentar: