Pulau kecil di Ujung Jawa (Final Part)

15.05 ipeh the pooh 0 Comments


26 Juli 2015

ini cerita terakhir dari perjalanan mengunjungi pulau kecil di ujung sana, setelah melakukan perjalanan seru di hari pertama dan kedua. rencana hari ini menikmati pulau, keliling ngekorin si mamang bertamu ke rumah-rumah tetangga menjaring orang buat main bareng di pasir putih tengah laut bersama burung camar dan menikmati senja terus menanti si bintang jatuh di tengah laut. hehe...
di salah satu sekolah pulau
lagi persiapan mos.
pak gurunya itu alumni sekolah yang di kenal karena anggota band.

pulau ini masih memiliki anak. yoi, pulau kecil yang masih di kelilingi pualu-pulau kecil. ada pulau cina, ada dua pulau gili (*kalau di lombok gili itu artinya pulau) dan pulau yang jadi target untuk di "injak" pulau noko. pulau tak bertuan yang hanya ada seonggok pasir putih di tengah laut. kalau lagi pasang, bisa jadi pulaunya hilang. dan disana masih banyak burung camar menari-nari mencari makan. 

bukan mau bunuh diri, tapi mau ke kapal itu.
karena banyak karang, kapal gak bisa menepi, jadi kita jalan ke tengah laut.
ini hasil jeratan si mamang-liburan keluarga. ^^
(*saya nebeng)


setelah hampir 30 menit, eng ing ong..!! sampai juga di pulau ini. apalagi yang bisa dilakukan selain main air, jalan-jalan menyusuri pantai dan makan. mau berenang? gak bisa om.. T.T
yasudah, beginilah kelakuannya, tiduran di pantai..dan melihat senja. ^^

 
yang namanya pantai ya memang hanya begitu.
laut, langit dan pasir pantai yang kali ini pasir putih.
*niatnya mau cari burung camar, sayang si burung udah pulang ke sangkar*
gradasi laut masih tetap menakjubkan, meskipun hanya begitu-begitu aja.

sama bocah, tiduran di pantai.
narsis dikit lah.
senja mulai datang,
pulau yang tak bertuan ini, bebas menerima angin. gk ada yang menghalangi angin buat singgah di pulau ini. secara si pulau gak ada pohon, gak ada rumah, gak ada pondok, gak ada batu karang yang besar buat menghalangi angin. jadi semakin matahari hilang, maka si angin semakin bebas bermain. daripada masuk angin, markipul-mari kita pulang..!!
mulai pasang, angin kencang, kemon pulang.
berjalan menapaki karang di laut menuju kapal, *finding nemo...!!*
Pulau ini di kelilingi oleh karang-karang. karena banyak karang dan saat kapal ingin menepi, si laut lagi surut, maka si kapal gak bisa ikut menepi. jadi, kita harus kembali berjalan ke tengah laut menginjak karang-karang yang tak berdosa. merasa bersalah juga sama si ikan-ikan yang sedang bahagia tidur sore, tetiba ada kaki-kaki besar yang dengan terpaksa harus menginjak rumahnya. ya mau gimana lagi bos? *garuk-garuk dengkul*.

dan romantis itu adalah ketika ada orang yang ketika kau girang melihat ikan kecil berenang, lalu si orang itu mengambilnya untukmu. huehehehe.. iyes, waktu itu ada mamang yang romantis dan baik hati, yang nangkapin si nemo buat di bawa pulang. ^^

tapi setelah melihat nemo berenang di dalam tempat yang kecil, jadi ingat film finding nemo. mungkin saja dengan begitu si nemo ini beneran terpisah dengan keluarganya. dan memang, hidup dalam kerangkeng yang kecil itu tidak pernah menyenangkan. jadi, say sayooonaarraaa nemo. selamat berenang di lautan. 
terimakasih buat si mamang, setidaknya bisa liat nemo yang gede dari dekat, hehe..
laut itu sahabat para nelayan..!!
langit mulai gelap. cahaya menghilang. cuma ada suara air laut yang beradu dengan angin membuat ombak-ombak yang dapat meninabobokan penumpang. cuma bisa berpikir dan pasrah jika sesuatu terjadi di tengah laut. karena kita hanya sebutir debu yang gampang banget dihanyutkan oleh sang ombak. iyes, kita itu cuma manusia yang sangat kecil. dan bersyukurlah, Tuhan masih memberikan kita kehidupan.

Cerita seru menuju Bogor dari Bawean.

27 Juli 2015
Hari ini adalah hari terakhir saya di pulau emejing. Sebenarnya masih ingin menjelajah, tapi sudah harus kembali. Tugas akhir memanggil. Jadi, hari itu adalah hari khusus istirahat dan mencari tiket sebelum kembali melanjutkan perjalanan panjang menuju Bogor.

Kata si teman ini, beli tiket pulang rada lebih gampang. tapi ternyata tidak untuk hari itu. karena tiket habis terjual! yoi, sebagian orang-orang pulau akan kembali mencari nafkah dengan merantau. dan saya dan si teman cuma bisa gigit jari mendengar tiket habis.Saya cuma bisa cengok, bingung. karena tiket kereta api menuju Bogor sudah diambil. dan seharusnya besok malam, kereta itu akan melaju menuju Bogor. dan jika tidak dapat tiket? maka tepuk jidat!

Si teman ini gak kehabisan akal dan ide. usahanya totalitas. sedangkan saya? cuma bisa cengok. wkwkwkwkk! menggunakan kekuatan silaturahmi dan segala macam usaha untuk dapat mencari tiket kapal. sampai malam menjelang, hasilnya masih nihil. tiket belum dapat. dan keputusan terakhir adalah tetap datang ke pelabuhan beli tiket di pelabuhan.

Baiklah. Malam ini mari tidur dengan memikirkan tiket. wkwkwkwkkk!!

28 Juli 2015

Masih pagi. tapi pelabuhan penuh dengan orang-orang yang juga ingin berlayar menuju Surabaya. Loket tiket tutup. Infonya valid, tiket habis terjual. cuma bisa pasrah. jika dapat tiket ya pulang, jika tidak ya tiket kereta hangus.Cari cara lain untuk mengembalikan si tiket kereta atau mengganti jadwal. semua teman yang ada dikerahkan untuk membantu. nihil! gak bisa. tiket hangus dan harus beli tiket baru. Pasrah.

Ketika kamu berad dititik pasrah, kadang disitu datang bantuan yang tidak terduga. iyes! tiba-tiba si teman ini dapat tiket dari temannya. voilaaa!!! goyang hula-hula. Bogor, saya pulang! hehe.

Meskipun sempat sedih karena tiket yang baru diperoleh baru satu, dan si teman merelakannya untuk saya artinya jika si teman ini gak dapat tiket, berarti saya akan kembali ke bogor sendiri.

Kapal sudah mengeluarkan peringatan untuk segera berlayar. masih banyak orang-orang diluar sana yang berharap untuk mendapatkan tiket dan bisa ikut berlayar. dan saya juga memiliki harapan yang sama agar si teman dapat tiket dan ke Bogor bersama.

eng ing ong! si teman dapat tiket! yeay!! akhirnya drama pencarian tiket berakhir. huakakakakk.

 Akhirnya bisa kembali ke Bogor dengan selamat dan penuh dengan coretan-coretan kenangan di kepala.

Selamat datang tugas akhir!

*Theend*

*TheEnd*

cerita di balik pulau kecil ini.
ini adalah pulau Bawean, pulau yang tercatat menjadi bagian dari Kabupaten Gresik. menuju pulau ini bisa dari pelabuhan di Gresik. kalau dari Gresik naik angkutan umum. bilang aja pelabuhan, maka kita bakal di turunkan di pelabuhan ini. dari pelabuhan Gresik masih berjarak 4 jam menuju pulau dengan kapal cepat yang ada cuma setiap pagi jam 9 setiap hari, dan kapal besar dengan 10 jam perjalanan setiap 2 kali seminggu.

pulau ini juga sering disebut pulau putri. konon katanya, karena hampir semua para lelaki pulau ini merantau, gak tanggung-tanggung, mereka merantau sampai ke ujung dunia. jadi jangan heran jika berkunjung ke belahan dunia, kamu menemukan orang bawean yang bahkan di Indonesia sendiri letak pulaunya sering diabaikan. rata-rata para lelaki ini menjadi seorang pelaut kayak nenek moyang kita, seorang pelaut..!!
dulunya, pulau ini hanya pulau persinggahan para pelaut. tapi, setelah beberapa lama maka si pelaut betah juga tinggal di pulau ini, dan dimulailah peradaban manusia disini.

entah suku mana yang pertama kali datang, yang jelas pulau ini memiliki banyak darah turunan. bisa jadi dari melayu, bugis, aceh, jawa, madura, sulawesi, entah suku mana lagi. dan pulau ini juga di huni oleh 100% muslim dengan kegiatan keagamaannya cukup terasa. banyak masjid disini. jadi tak perlu khawatir dan gak ada alasan buat gak shalat karena gak ada masjid atau gak ada mukena. hehe..

transportasi di pulau ini hanya motor yang di kenal dengan honda (kayak di pekanbaru) atau jalan kaki. mobil? ada, kebanyakan mobil bak. jadi akses ke tempat-tempat yang mau dituju ya pake motor. motor siapa? cobalah berkenalan dengan warga sekitar. satu lagi, kenikmatan itu akan dirasakan setelah kita mengalami yang namanya perjuangan. begitu juga dengan menikmati alam di Bawean. gak ada yang segampang kita bayangkan. apa saja yang ingin dinikmati, harus melewati tantangan, mendaki bukit, turun ke jurang, atau membelah lautan. huehehe...

silahkan menikmati pulau ini, dan mari kita sama-sama jaga keindahannya agar bisa dinikmati anak cucu masa depan. ironis, jika pulau ini harus jatuh ke tangan orang-orang entah siapa yang menjadikan anak bangsa kacung di rumah sendiri.


You Might Also Like

0 komentar: