adaptasi
adaptasi..pernah mendengar kata itu? tentu saja..!! kata itu sudah saya dengar sejak menginjakkan kaki di lantai dua sekolah dasar 002, tepatnya berada di kelas 4 dengan wali kelas bu ida yang ikut naik kelas yang dulunya itu wali kelas saya di bangku 3 SD, yang membuat saya pernah mencicipi lima besar..*apapula hubungannya.
hegheg...
bukan itu yang mau saya tulis sebenarnya, tapi karena sudah ditulis, yasudahlah ya..sayang kalau mau dihapus. =D
back to topic..
adaptasi..
apa yang kau bayangkan ketika mendengar kata itu? yup..yup..kalau begitu, tidak jauh berbeda dengan yang kupikirkan. kalau bukan begitu, yasudah, gak masalah lah..karena bukan itu pula yang mau saya perdebatkan..hehe...
yang saya pikirkan adalah tumbuhan yang hidup di daerah gersang harus bisa beradaptasi biar bisa tumbuh dengan cara mempertebal daunnya, memperpanjang akar, dan berduri. apakah itu? *prokkk...prokkk....
*kamu mendapatkan kata selamat yang dapat kamu baca sendiri dari tulisan ini. =P. ya begitulah, ketika saya mendengar kata adaptasi yang terlintas di lautan pikiran saya gak jauh-jauh..KAKTUS. wakakakakakkk...
hm, apa sih adaptasi itu kawan-kawan?
pasti taulah ya..simpelnya mah cara buat menyesuaikan diri di lingkungan,terutama lingkungan baru. betul tidak?
mau tumbuhan kek, hewan kek, manusia sekalipun juga butuh adaptasi..
tumbuhan, contohnya udah ada noh kayak diatas..kurang?? bisa dilihat juga pohon jati, yang rela ngegugurin daunnya di musim kemarau..
hewan? hm..contohnya para jenis burung. paruhnya disesuaikan dengan jenis makanannya. eits, tunggu dulu..!! paruh yang menyesuaikan dengan jenis makanan apa jenis makanan yang mengikuti jenis paruh? *garuk-garuk kepala.
minta contoh yang lain?? untung masih ada yang saya ingat. yaitu bunglon..!! =D
he-eh, bunglon yang suka berubah warna seenak ekornya. dimana dia berada, disanalah dia berubah. beda dengan power rangers yang kalau ada monster dan hampir ko-it baru bisa berubah, dan bisa manggil robot piaraanya kalau monsternya jadi besar. hee...
terakhir, manusia..
adaptasi manusia yang paling simpel itu kalau hujan pake selimut, kalau kepanasan pakai hawaii, kalau ada di lingkungan baru ya kenalan. hehe...
emang, tinggal kenalan, gampang banget kan?
iya, kenalan mah gampang..
kan cuma nanya "namanya siapa?dan darimana?", selebihnya kebanyakan angin yang ngomong. semeriwiiinnnggg...siiinnngg....diam.
hiks..hikss...
apakah kamu seperlakuan dengan saya, susye buat beradaptasi di lingkungan baru, apalagi lingkungan yang saya lihat dengan kacamata kudasayasekilas individualisss..liss...!! kan saya jadi garuk-garuk kepala, bingung harus ngomong apa, melakukan apa, dan bagimana. jadi adaptasi yang paling gampang saya lakukan di situasi seperti itu adalah garuk-garuk kepala yang tidak gatal, nyoret-nyoret kertas, liatin jam, dan berpikir buat melakukan aksi keluar dari zona yang menyeramkan itu. sementara? tentu saja, selamanya. hehe...
*garuk-garuk hidung..
adaptasi...
ternyata butuh proses buat beradaptasi..
apakah bisa seperti ilalang, kemanapun angin membawanya, si ilalang bisa tumbuh dan merumpun..
atau tanaman yang mati sekarat karena mati sebelum bisa beradaptasi dengan sempurna..
apakah bisa seperti kupu-kupu *apa ya?gw lupa, ntar deh ya di cari* yang akhirnya sayapnya berubah warna menjadi totol-totol kecil berwana abu seperi asap pabrik buat ngelabuin musuh-musuhnya..
atau seperti ikan yang menjadi bangkai di darat?
*emang ada gitu ikan yang bisa hidup didarat? gak mikir nih yang nulis. hihi..*
dan saya?
harus menjadi apa atau menjadi apa dalam perang dengan si adaptasi itu?
pinjem ya om |
0 komentar: