Gandamanah (part3)-gak beda kok ma sekolah
bagaimana bisa memaksa orang lain, padahal kita [saya:red] aja seperti itu..*garuk-garuk kepala
bedanya..
saya di sekolah..
dan mereka di kebun..
di sekolah..
apa yang paling membuatmu bahagia?gak ada guru..
apa yang paling kau tunggu?
jam istirahat dan jam pulang..
apa yang kau lakukan ketika sedang belajar?
tiduran, main, gak merhatiin, gangguin orang, izin ke toilet padahal ke kantin..
apa tanggapanmu ketika ada guru baru menyyuruh-nyuruhmu dengan sesuka hati?
ngerjain tuh guru baru bareng teman2 sampai si guru baru kapok masuk kelas..
kalau si guru baru itu bersikap tegas?
pura-pura nurut, tapi sekalinya di tinggal masa bodoh dengan perintah dan aturannya..
di kebun..
apa yang membuat mereka bahagia?gak ada mandor, supervisor atau apalah namanya yang bisa di panggil "bos"..
apa yang paling mereka tunggu?
jam istirahat dan jam pulang..
*apakah kita [saya] bisa memaksa mereka pulang lebih lama padahal saya sendiri juga punya naluri untuk cepat pulang. hegheg...
apa yang mereka lakukan selama bekerja?
smsan, nghobrol, termenung, duduk menikmati indahnya alam, dan ngacir entah kemana..
apa tanggapan mereka ketika ada "bos" baru yang sesuka jidat nyuruh sana-sini padahal mereka lebih mengetahui apa yang harus mereka kerjakan [hanya saja gak ke kontrol]?
ngerjain setengah hati, ngomongin si "bos" baru, dan masang muka jutek ngajak berantem di ujung jalan, membuat si bos baru seperti kacung apalagi kalau mau aja di suruh-suruh anak buah..
kalau si "bos" baru itu bersikap tergas?
akan ada jawaban "baik" dari mulut, tapi masa bodoh mau dikerjain apa gak, masih baru ini..
apakah ini namanya karma?
*huwaaa...cukup memeras isi kepala hampir meluber..
mengenal mereka secara personal langkah yang paling ampuh sepertinya..
tapi..
ada si "bos besar" yang perintahnya untuk ini dan itu yang harus segera dilaksanakan..
[lagi] mencari si benang merah di antara keduanya..
kenapa harus ada jurang pemisah?
kenapa harus begini dan begitu?
kenapa harus dikerasin?
kenapa harus ngebangkang?
kenapa harus dimarahin?
kenapa harus membuat ulah?
dan banyak lagi kenapa-kenapa disini yang kadang gak masuk akal..
karena sa pikir kita manusia, udah dewasa..
apa karena lingkungan yang berbeda trus measa paling benar..
apa karena derajat pendidikan jadi harus mendengar yang pernah baca banyak buku?
apa karena pendapatan yang berbeda?
ato karena apa?
karena apa?
*fiuuuhhh..
jadi bagiamana?
bingung euy..
0 komentar: