Cerita Lampion di Borobudur
ada yang menarik untuk dibahas kali ini, dan itu secara tidak sengaja dari sebuah link yang saya share ke kawan-kawan tersayang..ini tentang lampion..!! yup, lampion yang akan diterbangkan di langit Borobudur..
yuhuuu..!! saya memang suka dengan lampion. entah bagaimana ceritanya. yang jelas menurut saya ada secercah cahaya di gelap langitnya malam itu keren. seperti memberikan harapan meskipun disekitarnya gelap hitam badai. hehe...
dan tanpa [dulu] peduli dengan dampaknya, hari ini seorang kawan mengingatkan..
"di sebagian negara-negara lampion merupakan penyebab kebakaran hutan dan dilarang". ehm, jujur saja dengan ketidakpedulian saya itu, saya baru ngeh kalau dampak lampion sebegitu mengerikannya. tapi, tadi juga sempet searching-searching, api gak nemu satu artikel yang mengatakan bahwa lampion menjadi penyebab kebakaran hutan. justru yang saya temui itu lampion menyebabkan jalanan menjadi macet. hehe...
jadi kalau kawan-kawan menemukan artikel tentang lampion, bisa di share ke saya, biar saya mengerti.. ^^
arigatoo..!!
lanjutkan..!!
penasaran juga sih sebenernya..
trus saya mencoba menghubung-hubungkan api, udara, dan tekanan..
*efek kembali belajar fisika*
pertama, pernah main lilin? pernah nutup lilin dengan gelas? yang terjadi? cerdass...!! si lilin mati. kenapa? gak ada udara. so? api membutuhkan udara. yup...!! ini hubungan pertama.
kedua. pernah naik pesawat?belum? pernah naik gunung? belum? yaudah, ganti yang lain. pernah ke puncak? juga belum? kalau begitu saya bingung menggambarkannya gimana. hm, anggap saja sudah ya. dan selamat bagi kamu-kamu yang sudah melakukan ketiganya dari pertanyaan saya itu. jadi, begini. ketika naik pesawat, gunung ataupun puncak, ada sesuatu yang kita rasakan? telinga berdengung. benar? kenapa? yuhuuu..!! perubahan tekanan..! semakin tinggi suatu tempat, maka tekanannya akan semakin kecil. ini hubungan yang kedua.
ketiga. hm, lebih gampang ngegambarinnya klo naik gunung sih *masihcintagunung*. pernah suatu ketika naik gunung, seorang teman kehabisan nafas. bukan asma, dan juga bukan karena penyakit paru-paru lainnya yang berhubungan dengan pernapasan. tetapi karena semakin tinggi suatu tempat, maka udara semakin berkurang. alhasil, kejadian sesak nafas sangat memungkinkan terjadi. ketemukan persamaan ketiga? yup..yup..semakin tinggi suatu tempat maka udara semakin kecil.
mari hubungkan ketiga hubungan ini..!!
api membutuhkan udara. semakin tinggi, maka tekanan akan semakin kecil dan udara semakin berkurang. jadi, bisa saya simpulkan sementara bahwa semakin tinggi si lampion terbang, yang terjadi adalah si lampion akan mati. kenapa? karena "kehabisan" udara. benar tidak?? [simpulan bisa saja berubah, kalau saya menemukan hal baru yang berkaitan, atau ada kamu-kamu yang memberikan saran dan kritik. he..]
dengan memperhatikan hubungan ini dan catatan "CATERIS PARIBUS", maka..
masalah kebakaran hutan..
oke, saya setuju. peluang kebakaran hutan karena lampion memang ada. karena kemana si lampion terbang memang tidak bisa dikendalikan. tapi berapa jauh si lampion terbang meninggalkan pusat penerbagan sepertinya perlu dlakukan penelitian untuk mengetahui penentuan si lampion boleh diterbangkan atau tidak. setuju? mau melakukan penelitian? apa saya aja yang melakukannya? he... [tersenyum sambil garuk2 dengkul]
selain itu, kemungkinan lampion jatuh sebelum waktunya juga memang ada. misalnya baru beberapa meter naik ke udara, si angin datang dan menjatuhkan si lampion, dan eng..ing ong..jatuh ke hutan? bisa jadi..!! tapi disini boleh saya simpulkan berarti si lampion di terbangkan tidak jauh dari peradaban hutan atau rumah penduduk.
[si lampion jatuh sebelum waktunya sempet saya lihat sendiri dengan kepala mata saya sendiri bareng kawan-kawan tersayang. jadi ceritanya kita nerbangin lampion di "lapangan" samping milik orang. eh, si lampion terbang ke arah rumah penduduk dan terjatuh. panik dong. yoa..!! langsung berlarian mengejar si lampion, dan alhamdulillah, jejak lampion tidak ditemukan. he-em..!! si lampion mati de tengah jalan sebelum sampai ke permukaan rumah penduduk. ^^]
hm, berarti mengetahui barapa jauh radius si lampion terbang emang perlu diketahui. sepertinya sangat perlu untuk diketahui. ^^
dan karena ini suatu event yang besar, penerbangan "SERIBU LAMPION" menurut saya pribadi mereka juga tidak mau ambil resiko kan ya, setidaknya mereka juga akan memikirkan kemana si lampion terbang dan jatuh.
^^v
terakhir, penerbangan lampion yang seabrek bisa meragukan para awak pilot. itu juga memungkin kok. tapi, lagi-lagi, kenapa nerbangin lampion yang berdekatan dengan lapangan udara? #eh.
okelah, saya belum tau berapa jauh si lampion itu terbang. tapi ya itu tadi, menurut pelajaran fisika yang saya simpulkan [sementara], si lampion terbang juga tidak akan bertahan lama kok.
so? finally?
tentu..!! negara-negara yang melarang penerbangan lampion pasti ada alasan yang lebih kuat dan kongkrit dari yang saya utarakan. dan negara-negara yang dengan bahagia melakukan acara penerbangan lampion juga pasti punya alasan yang juga jauh lebih oke dari yang saya simpulkan. jadi, yup. kembali ke anda masing-masing mau ikut yang mana. hehe...
dan ternyata sebelum saya publish, teman saya yang baik hati memberikan beberapa link tentang kejadian lampion ini. yup, sekali lagi, segala sesuatu memang bisa terjadi. tapi kita juga harus tau alasan kenapa itu bisa terjadi. seperti kasus lampion..!!
meskipun begitu, saya tetap suka lampion..!!
^o^
tulisannya menarik, boleh minta nomor kontak/pin bb? saya ingin diskusi masalah lampion.. bulan depan dalam perayaan HUT RI ke 70 saya berencana mengadakan acara penerbangan lampion, namun saya masih butuh beberapa referensi terkait dampak dari penerbangan lampion. terima kasih, saya harap anda bisa membantu memberikan pencerahan..
BalasHapussilahkan kontak facebook saya yang ada di profil. ^^
BalasHapus