seperti pondasi bangunan
kata seorang teman, "terlalu idealis itu gak baik".
kemudian saya bercerita ke teman lain yang masih berada dalam jalur keidealisan, "bener, kan semua hal yang terlalu itu gak baik".
plaakk..bener juga..!!
ternyata teman-teman saya ini cerdas-cerdas..!! =D
beruntung bisa menjadi teman mereka. hegheg...
beruntung bisa menjadi teman mereka. hegheg...
kembali ke masalah idealis. terlepas entah apa makna kata itu sekarang.
yang saya tau orang-orang yang idealis itu punya prinsip yang kuat.
sekenceng apapun badai menghadang, tetap pada prinsipnya.
bagaimanapun guncangnya dunia, tetap pada apa yang diyakini..
dan itu perlu usaha yang keras kawan..
susyee...!!!
banyak godaan, banyak kerikil, banyak badai, apapunlah itu, yang penting cara biar goyah dan..
jeng..jeng..lupa, pura-pura lupa, atau melupakan prinsipnya..
dan yang saya tau, prinsip itu ibarat suatu pondasi.
sama dengan pondasi bangunan, bangunan itu akan kokoh, kalau pondasinya mantap.
jadi begitu juga dengan manusia.
pondasinya harus kokoh.
hm, sam halnya seperti gunung. gak ada yang bisa mindahin gunung selain kehendak Tuhan. tapi bukan berarti gunung gak pernah goyah. goyah bukan berarti pindah tempat atau haluan kan?
jadi ya begitulah kawan,
kita butuh pondasi dan prinsip-prinsip dasar yang kuat.
kemanapun, bagaimanapun dan apa ynag terjadi, kita butuh pondasi itu.
dan saya juga mulai mengerti,
pondasi itu dibentuk sejak awal. sejak manusia tidak mengenal apa-apa.
sehingga pada masanya nanti, manusia itu mengerti dan dapat bertahan dengan pondasinya.
dan kau tau?
peran keluarga itu sangat penting...!!
peran keluarga itu sangat penting...!!
mutlak harus ada..!
bersyukurlah bagi kita yang masih memiliki keluarga dan memberikan sedikit bentuk pondasi-pondasi itu.
=D
dan khusus untuk saya, kamu dan kita,
perlu di camkan dalam benak dasar kita, bahwa saya, kamu, dan kita juga punya peran penting untuk membentuk "pondasi-pondasi" itu untuk adik-adik, anak-anak bahkan cucu kita kelak.
perlu di camkan dalam benak dasar kita, bahwa saya, kamu, dan kita juga punya peran penting untuk membentuk "pondasi-pondasi" itu untuk adik-adik, anak-anak bahkan cucu kita kelak.
yoi, kita tidak mungkin mengubah masa lalu, tapi kita masih diberikan kesempatan untuk mengubah masa depan.
menyalahkan orang-orang sebelum kita, dengan genosidapun, kita tidak dapat mengubah apa-apa.
kita hanya butuh usaha lebih keras untuk membentuk pribadi-pribadi baru yang lebih baik.
menanamkan dasar-dasar prinsip hidup yang simpel, yang sering dilupakan.
mengatakan terimakasih, tolong dan maaf, misalnya.
hehe...
dan kau tau kawan?
ini tugas kita..!!
generasi muda yang bentar lagi akan mengganti generasi tua disana.
apa kita mau, cerita kehidupan yang ada begitu terus seperti sinetron?
hanya mengganti pemain dan judul. cerita dan episodenya sama.
saya?
tentu tidak. kebetulan saya tidak menyukai sinetron. hehe...
jadi?
apalagi? mari melakukan hal kecil. sekecil apapun itu.
tersenyum pada bapak kosan misalnya.
*oke, makin ngelantur kawan.
gak bosan-bosan dengan kata kakek enstein ini.
"bergeraklah, agar kehidupan bisa berjalan dengan keseimbangannya"
=D
0 komentar: