Ide Gila

10.59 ipeh the pooh 0 Comments

Ide bisa datang darimana aja kawan, dan saya percaya itu.

Seperti ide gila ini, nyeletuk dari seorang kawan di sebuah kedai kopi di suatu malam yang seharusnya saya dan mereka membicarakan teknis acara kegiatan di sekolah, tanggal 16 November 2013. Tiba-tiba cerita itu beralih ke pegunungan. Ngomong-ngomong soal  gunung, memang saya ada rencana untuk melakukan pendakian ke gunung papandayan, Jawa Barat. Ide itu juga karena seorang teman ingin melakukan pendakian. Lalu, teman yang lain, sebut saja Bolong dengan tanpa bersalah mengatakan kalau pendakian ke papandayan biayanya gak jauh beda dengan pendakian ke wilayah timur. Selanjutnya dia bercerita tentang WTO, bali dan lombok. Melanjutkan cerita Lombok, tentu seorang Bolang akan singgah sebentar ke sebuah gunung, Rinjani namanya. Memang, nama Rinjani itu keluar dengan mulus dari mulut si Bolong. Dan itu disambut dengan antusias oleh seorang teman, Iyut namanya. Iseng-iseng nanya tanggal kapan berangkat, berapa hari, nanya budget, dan dengan enteng iyut mengatakan “ikut yuk peh..!!”. saya? Tentu saja jadi bimbang. Ikut gak ya? Ini suatu kesempatan langka ada yang ngajakin ke Rinjani tanpa disangka-sangka. Tapi kan.. saya masih bimbang dan tidak terlalu  menanggapi ide itu. Akan hilang dibawa angin, pikir saya.

Sabtu udah lewat. Iyut masih semangat dengan ide gila itu, semangat mencari celah gimana caranya supaya bisa ikut. Minggu berjalan, ide itu masih bergentayangan, semangat mencari tiket promo. Lanjut hari Senin, semangat itu semakin menggila. Iyut kembali dengan cara-cara unik biar bisa menggapai ide gila itu. Dan saya? Mulai terpengaruh. Ngeliatin tanggal, mengira-ngira, menghitung maju kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam perkuliahan, menghitung budget, waktu.

Sabtu kembali bertemu. Saya dan Iyut kembali bertemu. Menggebu-gebu membicarakan ide gila yang akan segera kita laksanakan. Keputusan semakin bulat. Iyut udah mengambil cuti. Saya? Harus segera menyelesaikan tugas-tugas yang ada sebelum melangkahkan kaki dengan ide gila ini. Melakukan pendakian ke Rinjani dalam waktu 2 malam 3 hari.

Dalam perhitungan budget dan tujuan. Saya mengambil jalan yang berbeda dengan Iyut. Tujuan kita sama. RINJANI. Tapi cara kita berbeda. Dengan keterbatasan waktu, Iyut memilih via udara untuk dapat menggapai Dewi Anjani. Saya? Dengan peluang waktu yang cukup, budget yang masih diperhitungkan, saya memilih dan membuat ide gila sendiri. Menggapai dewi Anjani via darat. Sendiri. Hehe.. selain tujuan, yang menjadi fokus saya adalah perjalanan. Prosesnya. Ini ide gila yang seru, menurut saya. Takut berjalan seorang diri? Tentu..!! tapi ini perjalanan. Tentu banyak orang-orang baru yang akan saya temui. Jadi, keputusan dengan ide gila ini sudah diputuskan tepat tanggal 23 November 2013. Perjalanan segera di mulai. 
Menjejak kaki di Rinjani via Kereta. =D

*tobecont*


You Might Also Like

0 komentar: