pertanian 2030 [?]

21.48 ipeh the pooh 0 Comments

ini cerita tentang nasib pertanian Indonesia.. *ngeri..!!* wakakakakkkk...

jadi begini kawan, kebetulan minggu depan saya akan ujian, jadilah saya baca materi yang sempat terbengkalai di meja kamar. setelah saya baca dan baca, ada sesuatu yang meledak-ledak dalam pikiran, antara kesel, muak, dan gk banget dah semuanya. he-eh..!! lu bayangin aja, indahnya pertanian Indonesia dan kebijakan-kebijakannya itu cuma ada di buku, cuma di tulis aja. faktanya?? kita bisa liat sendiri apa yang sedang terjadi disekitar kita?

kebijakan ingin membantu kesejahteraan petani? petani yang mana bung? bohong semua..!!! iya gak sih??
kebijakan ingin melaksanakan kedaulatan pangan? dengan membuka kran impor? masuk akal gak sih? coba kita piikirkan ulang..
kebijakan memberikan subsidi? baru-baru ini saya pernah membaca tentang subsidi pupuk, katanya akan jumlahnya akan ditambah, tapi gak lama setelah saya baca berita itu, ada berita di daerah NTB pupuk bersubsidi langka. hei..hei..bingung gak sih?

nah yang buat saya bingung lagi adalah ketika saya membaca materi tentang visi dan misi pertanian 2030.
sumpah..!! itu buat saya bingung bin kesel.
disana tertulis manis sekali, menggambarkan seolah-olah 2030 Indonesia udah berkedaulatan pangan. jujur aja, kalau itu saya dukung. 100% saya dukung. tapi tau gak yang bikin kesel? baru tahun kemarin, desember 2013 pemerintah kita dengan bangga menandatangani kebijakan yang dinamakan dengan "PAKET BALI". salah satu dari kebijakan itu adalah subsidi pertanian. saya sendiri sebenarnya tidak terlalu paham dan apa tujuannya. kalau tujuannya hanya sebatas untuk menyediakan pangan. mungkin saja ini adalah pilihan tepat. yoi, kan dengan adanya kebijakan subsidi, pangan akan selalu ada. kan ada bantuan dari negara-negara maju. tapi yang paling dasar terlupakan atau dilupakan adalah hei bung, gimana dengan nasib petani-petani di Indonesia?

saya sempat bingung juga dengan kebijakan itu. sempat bertanya, kenapa kebijakan PAKET BALI itu secara gak langsung mematikan petani, dan setelah diskusi dengan beberapa teman, ini dia yang mungkin bisa dipikirkan lagi, oleh saya, kamu dan siapa aja yang berkecimpung atau yang masih peduli..

 ini pendapat dari seorang teman,
"Subsidi pertanian itu kan diberlakukan bukan cuma di negara kita.. Artinya di negara yg industri pertaniannya juga maju.. Dengan besarnya subsidi maka harga-harga produk pertanian di luar itu akan lebih murah.. Karena indonesia dan negara berkembang lain lebih banyak sebagai pasar.. Maka harga yg rendah di pasaran internasional tadi bikin produk pertanian di negeri sendiri jd ga bisa bersaing.. Petani lokal ya rugi.. Yang untung ya yg punya industri pertanian di negara negara maju.. Itu kenapa subsidi menguntungkan untuk mereka tp tidak buat kita.. Dengan adanya subsidi.. Industri pertanian di luar bisa menghasilkan produk sebanyak banyaknya.. Jadi yg rugi ya petani miskin.. Ga bisa bersaing.."
penjelasan  yang masuk akal kan? sesuai logika? jadi perusahaan atau petani-petani kaya, semakin bahagia dan petani miskin semakin menderita. jadi daripada membuat mereka menderita kenapa gak langsung kita tembak aja mereka? selain mengurangi jumlah penduduk, mereka juga gak perlu menderita kan?


jadi ceritanya gimana nih?
trus sedikit miris sih, yang paling menggiurkan itu membuka usaha atau bekerja di bidang perkebunan. bidang pangan dan hortikultura mulai gak dilirik. [tapi kalau hortikultura buah masih di lihat kok]. meskipun sama-sama pertanian, tapi faktanya SAWIT gak bisa buat perut kenyang. =.=a
iya gak sih? tapi, semakin kesini itu, sawit dan semacamnya semakin oke..!! lahan-lahan dibuka untuk perluasan sawit.
oke..oke..!! penelitian bidang pangan masih buanyaaakkk dan masih terus berlanjut. pertanyaannya adalah siapa pelaku yang akan meneruskan kalau semua beralih ke perkebunan???
hei..hei..bingung kan??


dan saya menemukan kalimat yang membuat saya manggut-manggut, dan mungkin saja kuncinya disana..
dalam buku "Panga Rakyat: Soal Hidup atau Mati 60 tahun kemudian" yang diterbitkan oleh departemen Agribisnis FEM IPB. disana tertulis bahwa " urusan pangan memang harus diselesaikan secara teknis dan membutuhkan komitmen dan keputusan politik yang kuat". see? POLITIK..!!!
yoyoii..!! politik diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan bos..!! tapi masalahnya adalah ketika politik sekarang berpihak dan berfungsi untuk memenuhi KESERAKAHAN manusia yang gak selesai..!!
jadi ya begitulah, masalah pangan dan pertanian saya rasa gak akan selesai. jadi misi dan visi pertanian 2030? oke, silahkan tulis di buku dan jawab ketika ditanyakan di ujian.
mungkin terjadi? MUNGKIN kalau POLITIK udah KEMBALI KE FUNGSI AWALNYA yang memang mengurus urusan rakyat bukan ngurus perut pribadi yang semakin buncit..!!!

sekian kawan, celoteh saya atas kekesalan tentang kebohongan dari kebijakan yang tertulis dan digaung-gaungkan oleh sekumpulan manusia yang duduk di bangku pemerintahan..!!

You Might Also Like

0 komentar: