Yuhuuu...cita-cita “petani wanna be” ini bermula dari seorang guru biologi yang bercerita dengan penuh antusias tentang suatu teknologi yang menurut saya canggih, dimana kamu bisa mengembangakan suatu tanaman menjadi beribu-ribu tanaman hanya dengan salah satu jaringan tanaman. Maka pertanyaan terbesar saya saat itu adalah “emang bisa?”. Maka dari itu, saya mencari tau sebuah universitas yang sedang melakukan penelitian tentang itu, dan ada di IPB. setelah manggut-manggut medengar cerita sang guru, di hari lain ketika saya duduk manis di depan tv sepulang sekolah, ada sebuah acara favorit saya kala itu, si Bolang dan jejak petualang, dimana saya hanya bisa melihat dan berdoa dalam hati, akankah saya diberi kesempatan untuk dapat menjelajah bagian Indonesia yang lain selain “rumah-sekolah-rumah” ini? *oke, kalimat ini melenceng sangat jauh, kawan. Kita kembali ke jalan yang lurus*. Yoi, ketika saya nonton acara bolang, disana sedang  mengulas cerita seorang artis-saya lupa siapa- punya kebun sayur organik yang bagus dan menyejukkan mata dimana kamu bisa memanjakan mata sepuas hati. Maka dari itu, keinginan untuk menjadi petani dan punya kebun stroberi menjadi menggebu-gebu.

pengen punya kebun seperti ini

Kenapa kebun stroberi? itu karena buah stroberi termasuk buah langka dan belum pernah saya makan sampai pada akhirnya saya menginjak pulau Jawa. Ditambah dengan si buah itu banyak menjadi “icon” anak-anak yang manis. Mungkin karena bentuk buahnya yang kecil, manis dan menarik. Jadi? Begitulah, dengan lancar jaya, keinginan punya kebun stroberi itu menjadi mimpi yang tertulis sejak hari itu.

*tobecont*