Awan : Ada Kepala Dinosaurus
Selamat malam dik adik!Apa kabar? Semoga kita semua berada dalam keadaan sehat dan berbahagia!
Wokeh! Postingan tiap Jumat mulai hari ini sampai tiga bulan kedepan, saya (kakak) akan bercerita tentang apa saja gambar yang diberikan oleh sang adik. Yoi, ini adalah proyek yang kakak dan adik sepakati, bercerita apa saja tentang gambar yang diberikan melalui tulisan. Iyes! karena menurut kami, gambar memiliki banyak cerita yang tersirat yang dapat kita kaji dari sisi manapun, dan tidak ada cerita yang salah tentang gambar itu. Iya toh? karena meskipun kita kembar identik, tetap memiliki cara pandang yang berbeda, meskipun sedikit. So, di proyek ini kami atau kamu juga boleh ikutan untuk belajar menerima pendapat orang lain mengenai satu hal. Hal yang sama, tapi pendapat dan cerita berbeda. Bukankah itu yang membuat kita menjadi kaya? Yoi, berbeda itu kaya! Hehe!
Dan, kali ini si adik memberikan gambar ini!
Adik berseru, "Lihat! ada kepala fosil dinosaurus! kok bisa disana ya?" ptonya diambil oleh @instawa |
Tidak? Jadi apa yang kau lihat di gambar itu?
Jejeran pohon? Kalimat Universitas Riau? Jalanan Aspal? Langit? Matahari yang bersempunyi dibalik awan? nah, itu dia! sedikit lagi kamu akan menemukannya! Itu! disana..! Coba lihat awan-awan itu, apakah kamu menemukannya kepala dinosaurus? Tos! Aku juga tidak menemukannya. hehe! Aku justru menemukan ikan lumba-lumba disana.
Bagaimana denganmu?
Ehm, kau tak perlu harus berusaha menemukan kepala dinosaurus, atau ikan lumba-lumba. Kau boleh saja menemukan apa saja. Apapun yang kau temukan, berbahagialah. Artinya kau masih punya daya imajinasi. Hehe!
Menarik ya, ternyata awan-awan itu bisa membentuk apa saja. Dan kita bisa melihatnya seperti apa saja. Aku justru pernah menemukan cinta pada awan di langit biru itu. Tadaa! apakah kamu melihat gambar yang sama dengan apa yang kulihat? Tos!
ketika aku menemukan cinta dari langit potonya diambil oleh ipehthepooh di kampus IPB tahun 2015 |
Begini, kamu tau awan itu apa? Bagaimana awan itu terbentuk? dan mengapa awan bisa berubah bentuk menjadi lumba-lumba, fosil dinosaurus, atau hati seperti gambar-gambar diatas?
Mari, sini duduk, dan kakak ceritakan. Hehe!
Awan adalah gumpalan-gumpalan putih yang dapat kita lihat di langit biru. Ternyata awan itu adalah kumpulan dari tetesan air yang naik ke atmosfer karena adanya proses penguapan.
Loh, kok bisa terjadi penguapan? Karena adanya matahari. FYI, penguapan itu adalah proses perubahan zat cair menjadi gas karena adanya perubahan atau proses pertukaran energi. Kamu tau kan kalau matahari adalah energi terbesar? Nah, ketika matahari menyinari bumi yang sebagian besar tersusun dari air (ada samudera, sungai, danau, sumur, bahkan air dalam tanaman), akan menyebabkan energi air tersebut menjadi tidak seimbang, maka molekul-molekul air akan mencari cara agar energi mereka seimbang. Dan ternyata, salah satunya adalah dengan melepaskan molekul yang paling dekat dengan permukaan cairan tersebut ke udara, atau nama lainnya adalah "menguap". Jadi, sebenarnya udara disekitar kita ini banyak uap-uap air yang sedang menuju ke atmosfer paling tinggi.
Iyak! uap-uap air itu memiliki massa yang lebih ringan, jadi gampang banget buat terbang tinggi keatas menuju atmosfer paling tinggi. Tapi, ketika uap air itu terus terbang tinggi, mereka akan sampai pada satu titik dimana suhu atmosfernya menjadi lebih rendah daripada si uap air ini, yang menyebakan terjadinya proses kondesasi. Kamu tau apa itu kondensasi? Kondensasi itu adalah proses perubahan gas kembali berubah menjadi zat cair karena ada proses pendinginan atau pelepasan energi.
Jadi gas atau uap air yang naik keatas atmosfer, kemudian bertemu dititik tertentu mengalami penurunan suhu akan menyebabkan uap air kembali menjadi titik air, tapi titik-titik air itu tidak langsung jatuh ke bumi. Mereka bersatu di udara, sehingga terbentuklah awan.
Apakah uap air yang menuju atmosfer itu akan selalu membentuk awan? ternyata tidak! Karena ternyata, kadang uap air yang telah mengalami kondensasi itu bertemu kembali dengan udara panas, sehingga titik-titik air itu kembali menjadi uap air dan awan akan hilang. Makanya kadang kita melihat langit penuh awan, dan tiba-tiba hilang menjadi langit biru yang bersih.
Nah, sekarang kenapa bentuk awan itu bisa berubah? Iya, karena apalagi selain angin dan suhu udara di atmosfer tadi. Jadi, ada waktunya semua uap air itu membentuk titik air dan berkumpul menjadi awan, tapi mereka di hembus oleh angin. Jadi, si titik air itu bergerak-gerak kesana kemari sehingga bentuknya berubah-ubah. Atau karena suhu yang panas, yang menyebabkan sebagian titik-titik air itu kembali menguap.
Begitulah kira-kira ceritanya. Ternyata awan itu berasal dari air yang mengalami proses yang panjang.
Sebenarnya masih banyak loh yang bisa kita gali dari cerita awan ini.
Eh, kamu tau ternyata asal mula hujan itu adalah dari gumpalan awan yang keberaratan menampung titik-titik air?
Mau tau?
Ehm, tunggu episode selanjutnya ya!
Hehe!
Selamat menikmati malam Jumat ya dik!
Pekanbaru,
6 Januari 2017.
Boleh mampir juga cerita tentang #seminggusegambar disini ya..
BalasHapushttps://adetawalapi.wordpress.com/2017/01/06/papa/