Kesempatan Emas

12.29 ipeh the pooh 0 Comments

catatan:
untuk seorang teman, pinjam judul ya..^^

Isu mengunjungi kerinci, bukan isu baru. Udah berkali-kali seorang teman berbicara tentang kerinci dan saat itu belum menarik hati untuk berkata “yuk, naik..!!”. Cuma masih sekedar jadi pendengar. Karena saya masih berpikir, pergi ke sumatera, mendaki gunung tertinggi di Indonesia setelah Cartenz Pyramid. Hei, untuk apa? Belum ada minat..!! *pikir saya sebelumnya. ^^*

karena hampir bisa dikatakan di cecokin mulu sama kerinci, akhirnya saya pun penasaran, siapa kerinci, dan apa menariknya. Dan setelah baca-baca dari situs orang, sepertinya berat euy..!! haha..
tapi, ada seorang teman lain, saya panggil “don”, dengan semena-menanya meracuni TL twitter dengan pose-pose selfienya bersama kerinci. Dan saya mulai jatuh cinta.
Gak berapa lama, seorang teman tadi, ngajakin lagi, setelah saya liat-liat, itung-itung, pikirkan, kondisikan, oke..!! mantap, kapan lagi ada kesempatan bisa mengunjungi tanah minangkabau untuk pendakian bersama orag-orang baru. Bukan bersama keluarga untuk bermain di pantai. Huehehehe.. siipp...!! keputusan diambil, dan dag dig dug der menunggu hari eksekusinya. Cari informasi sebanyak mungkin, cari teman buat bantuin, tanya sana-sini. Satu lagi,  semangat pengamatan dan tuntaskan tugas biar bisa liburan dengan khidmat. Huehehe...

Rencana kita boleh oke, tapi ada yang lebih oke membuat rencana. Dan duaaarrrr...!!!! seorang teman itu yang udah ngebet banget pengen mengunjungi kampungnya Buya Hamka, mendadak gak bisa. Bukan dia yang gak mau, dan bukan di sengaja, tapi apa boleh buat, ketika “rakyat jelata” bersama “penguasa”. Maka “rakyat jelata” tidak bisa berbuat apa-apa ketika “penguasa” berkata tidak. So? How? Seketika saya juga bingung. Kecewa? He-eh..!! tapi menurut saya dia mungkin lebih kecewa. Mau marah? Untuk apa? Tidak menyelesaikan masalah, dan kerinci pun tetap gak bisa di daki kalau marah dan menyalahkan. Jadi? Hela nafas, dan berpikir...!! mau kemana menghabiskan liburan ini. Haha..

Emang dasar pikiran iseng. Benar-benar gak mikir panjang, celoteh itu seketika keluar dari mulut yang tidak berdosa “yut, tetap mau ke padang, gak? Tapi cuma berdua” dan ternyata bocah yang bernama Iyut pun sama, gak  mikir buat ngejawabnya “yukk..!!”. dan jadilah “project X” itu kita lakukan. Dan seketika langsung ambil tiket PP tanpa tau apa yang akan kita lakukan di tanah minang itu. Haha...

waktu tinggal 10 hari lagi. Kita berdua menyusun rencana A dan B. Siap menerima apapun yang akan terjadi. Mencari teman-teman yang ada disana yang siap direpotin sama 2 orang manis yang suka jalan kaki. Kerinci?? Emang jadi tujuan. Tapi fokus kita? Bukan pada kerinci. Tapi bagaimana kita bisa menemukan orang-orang baik disana. Tentu saja prosesnya. Sampai atau tidaknya kita pada kerinci, itu urusan belakangan. Yang penting ayo terbang ke Padang. Haha...

Ide gokil ini tadinya hanya milik kita berdua. Tapi, ada rasa bersalah kalau gak ngomong sama teman-teman terdekat. Jadilah kita bicara jujur. Yang terjadi? Mereka menggelengkan kepala dan tidak berbicara. Kehabisan kata-kata dengan ide “gokil” kita. Hehe.. dan seorang teman yang saya panggil dengan “che”, selalu mengingatkan “berani yang terlalu sedikit = pengecut, berani tanpa pikir panjang = ceroboh, berani yang pas = berani”. Terimakasih atas nasehatnya. Setidaknya membantu dalam menjaga kewarasan berpikir.
Saya pergi juga bukan Cuma karena ingin, tapi ada sesuatu yang menarik. Ada yang mendorong untuk tetap melanjutkan “project X” ini, meskipun setelah dipikir-pikir ini memang ide nekat yang kesekian kali yang benar-benar gila..!!.  tapi, siapa sangka ini memang KESEMPATAN EMAS untuk mendapatkan cerita perjalanan yang sangat berharga, dan tentu saja AMAZING..!! =D

Hari eksekusi tiba, dan siappp...!!! berangkat...!!

^^v

You Might Also Like

0 komentar: