Perjalanan Gokil (Hari Kedua)

21.27 ipeh the pooh 0 Comments

1 Mei 2014

Eps. Nongkrong di PAITUA.

10.00 WJI
Ingat..!! PAITUA. Bukan PAKTUA. He..PAITUA nama salah satu mapala yang ada di UNAND fakultas teknik. Ternyata UNAND paling rekor punya banyak komunitas pecinta alam. Konon katanya, tiap fakultas punya MAPALA. Pagi itu, kita mampir di PAITUA. Rencananya saya dan Iyut akan di titip ke mereka dan bergabung dengan teman-teman MAPALA dari Makassar-UNM, karena teman yang ada di SDU ada kegiatan. Biasa, kebiasaan kalau udah ngumpul, maka cerita ngalor ngidul tetap juara. Dan tentu saja, pagi itu kita jadi artisnya. *pede dikit*. Nongkrong bersama mereka jadi manggut-manggut seru. Beda yang sangat terasa adalah menu wajib sajian mereka bukan kopi hitam, tapi teh manis hangat. Rokok? Tentu aja ada. Tapi tidak seperti di bogor kalau kumpul kayak di fogging, merokok tiada henti. Hehe.. ^^v

Eps. Pantai masa kecil

15.00 WJI
Jalan-jalan ke Padang, dalam ingatan saya identik dengan pantai. Yoi, di Padang ini saya berimajinasi ingin membawa ombak pulang ke rumah dengan cara memasukkan air laut ke dalam botol, trus dengan polos memasukkannya dalam sumur rumah berharap di sumur akan ada deburan ombak. *masa kecil yang cerdas*.  Dulu, waktu masih jaman TK, SD sampai SMP saya asisten nenek yang baik, setiap libur sekolah main ke Padang. Dan tinggal di rumah adiknya nenek di jalan Raden Saleh. Dekat Pasar Baru yang di belakangnya pantai, jadi tiap sore otomatis liatin matahari tenggelam. Main di pantai bersama ombak meskipun takut di bawa arus.

Nah, sore itu, perjalanan sore itu mesin waktu yang membawa saya ke ingatan masa kecil itu. Belanja di pasar baru yang di belakangnya pantai. He-eh..!! jalan-jalan sore pake motor menyusuri kota padang yang cihuyyy untuk mencari logistik untuk perjalanan seru..!! ternyata tidak hanya Bali yang berasa kota wisatanya. Di Padang gak kalah kota wisata dengan sisi kiri kanan ada bangunan khas dengan tanduk kerbau di atas bangunannya.

Melihat ramainya pasar itu bahagia. Haha.. liat makanan khas minang yang langka di tanah jawa. Sala lauak, kue bika, bakwan jagung, kue “apa namanya saya lupa, yang jelas itu singkong di campur gula”, dan banyak lagi. Bau sate semerbak kemana-mana. Satu lagi, pensi..!!! jajanan khas bulan ramadhan di samping masjid. Hahhh...!! bikin kangen rumah saja. Wakakakakakkkk...
Perjalanan menyusuri pasar dan pantai harus segera diakhir, mengingat masih ada perjalanan panjang yang menanti..!!! jadi, cap cus kembali ke markas..!

Eps. Packing..!!

17.00 WJI
Sampai di markas, tanpa buang waktu. saatnya repacking...!!! yuhuu...!! persiapan untuk menemui kerinci. ^^v. Logistik? Cek..!! tenda? Cek..!! peralatan? Cek..!! itu kenapa bawa parang?. Biarkan saja, mereka sudah tau medannya, jadi ikuti saja apa kata mereka. Dan akhirnya, kita Cuma bawa 2 carier dan 2 daypack. Seneng gak sih, pendakian kali ini  2 perempuan manis ini Cuma bawa daypack. Hegheg.. sippp...!! packing beres. Yuk mang, cap cus..!!!

Eps. Mengejar pagi...!!

19.30 WJI
yup, kita di lepas bak prajurit yang akan bertempur melawan penjajah. huehehe..spesial tengkyu buat bang Yogi. sepertinya bang Yogi ini adalah bapaknya dari SDU. hehe..

dan yang spesial dari pendakian kali ini adalah menuju TKP via motor. Eitss..!! memang, dulu sempet main ke gede pake motor, tapi bedanya kampus IPB sampai ke TKP gede Cuma 1-2 jam. Nah, kali ini? 8 jam komandan..! serunya, kita menyusuri jalan bukit barisan yang belok kanan kiri nanjak nurun yang “wow” sekali. Beri applause buat pengendara motor Sumatera, apalagi yang udah biasa lewat jalan bukit barisan ini. Yoi, jalan berdampingan dengan bus-bus besar, malam hari, hujan, licin, nanjak berbelok, seru-seru ngeri..!! puas sudah menahan nafas selama perjalanan. Dag dig dug der dah..!! terapi jantung..!!

Padang menuju desa sungai penuh dimana Kerinci berdiri kokoh itu butuh kesabaran bos. 8 jam itu tidak sebentar. Harus berdamai dengan jok motor biar duduk dengan nyaman. Harus bekerjasama dengan mata yang kiyip-kiyip. Haha.. tapi, bagi saya? Ngantuk ya tidur.. jadilah, selama perjalanan yang nyaman itu tertidur meskipun tidur merem melek. Tapi lumayan daripada lumanyun.

Mengejar pagi. Yoi, kita mengejar pagi agar sampai di desa terakhir sebelum pos awal. Karena begitulah, mengingat tiket pulang yang sudah di tangan. Jadi, jalan terus..!! disini, kita di ingatkan agar lebih hati-hati. Motor komandan sempat oleng dan mereka terjatuh. Syukurlah mereka tidak kenapa-kenapa. Tapi, alat makan yang kita bawa, almarhum sudah. Gak bisa digunakan..!! plus telur yang seharusnya dinikmati bersama indomie hangat di atas sana juga harus berakhir di perjalanan itu.  

Desa Cangir. Tepatnya polsek desa Cangir. He-eh..!! kita istirahat di masjid polsek itu, tertidur pulas dengan kondisi sepatu sandal dan sepatu masih terpasang rapi di kaki. Tidur meringkuk untuk menemukan kehangatan. Jadi, sebelum desa sungai penuh itu ada sebuah jalan, hutan rimba namanya, cerita punya cerita kalau jalan aspal sejauh 32 (ato 23 km) itu ada kisah yang cukup membuat kita tidak berani untuk melanjutkan perjalanan. Iya, kata bapak-bapak yang kita temui dan abang yang jadi leader kita, kalo di jalan itu banyak kejadian ada “penumpang” istimewa yang pengen ikutan. Jadi? Daripadaambil resiko, jadilah kita bermalam di polsek cangir ini.
hotel kita malam itu, masjid polsek Cangir
Pagi menyapa. Hei..!! siapa yang berdiri kokoh di belakang “hotel” ini? Itu dia, Kerinci yang akan kita tuju. Kepulan belerang yang jelas, langit biru yang aduhai..!! beuhh...!! Kuasa Illahi nomor satu dah. So? Tunggu apalagi? Pagi sudah menyapa, lanjutkan perjalanan.
di sela perjalanan, memasuki kawasan Jambi
Kerinci berdiri gagah
narsis eksis..^^
Selama perjalanan memasuki desa Kayu Aro ke sungai penuh, kita akan di suguhi pemandangan yang AMAZING gak ada tandingannya. Dan itu sederhana, bahagia..!! *seandainya bisa menikmati setiap pagi sambil srupuut kopi hangat*. Merasa berjalan dan membelah awan? Kenapa tidak? Liat sisi kananmu, maka kita akan merasa berada benar-benar di negeri atas awan. Yoi, ketika awan berada di depan mata, seolah bisa di gapai. Beuhh...!!! tiada tandingan dah, plus hamparan khas Indonesia, Permadani hijau. PERFECT...!!!!

*tobecont*

You Might Also Like

0 komentar: