Bulan dalam pelukan Matahari

12.37 ipeh the pooh 0 Comments


Kena jebakan betmen..!! hm..sepertinya lebih tepat menjebakkan diri biar masuk ke jebakan betmen.


Yo..!! keracunan film korea. Hahaha...tapi film korea yang ditonton bukan film drama biasanya. Tapi tentang film kerajaan. Dari semua jenis film korea yang genrenya hampir sama dengan wajah-wajah yang juga sama, film yang berlatar belakang tentang kerajaan itu lebih oke daripada yang gak ada latarnya. Yoi..melihat pakaian-pakaian kerajaan, cara mereka memasak, jenis  masakannya, gaya rambutnya, seni musiknya dan main licikan-licikan politiknya plus kawan-kawannya menarik untuk dilihat. Dan itu menjadi nilai plus selain jalan ceritanya yang pada dasarnya hampir sama. Apalagi? Pasti ini bercerita tentang cinta. Wakakakakkkk...

Jadi, pada hari minggu kuturut ayah ke kota. Naik delman kududuk di muka. *sambil bernyanya*. sayang, itu hanya lirik lagu, nyatanya saya Cuma duduk manis bingung mau ngapain di hari minggu yang panjang. Tidur panjang? Sudah dilakukan pada hari sebelum-sebelumnya. Bersihin kamar beserta apa yang harus dilakukan, juga sudah. Kamar berantakan jadi kamar cling. Ikan-ikan kecil juga sudah dimandikan. Pakaian sudah tersusun rapi dilemari. Tanaman udah dikasih minum dan matahari. Buku-buku sudah dipegang dan diletakkan dalam kardus. *loh? Iya, soalnya lagi malas buka buku, baru di serang sama uts yang hampir mematikan*. Jadi apalagi? Iya..apalagi? okeh, waktunya gudang film diselesaikan. Baiklah..baiklah...!! taraaanggg..!! akhirnya pilihan jatuh ke film korea yang berjudul “The Moon that embraces the Sun”. Dari judulnya berpikir ini film kurang menarik. Jadi buka dulu, kalau berhasil membuat ngantuk, jadi segera di buang saja dari gudang. Dan..begitulah..!! akhirnya saya kena jebakan betmen. Film yang oke, dengan para pemain yang ganteng *tetap jiwa perempuan*, jadilah dua hari itu pada akhir oktober 2014, bersama 20 episode dihabiskan dengan mengurai air mata mengikuti cerita sang Raja. 
http://0.viki.io/c/979/79e/3e3/The-Moon-Embracing-the-Sun_590x330.jpg?x=b&s=590x330&q=h&e=t&f=t&cb=1
ambil dari om gugel

“The Moon that embraces the sun” masih menceritakan tentang kisah cinta yang romantis dimana sang raja jatuh cinta kepada anak bangsawan yang cerdas. Tapi, yang menarik bukan cerita cinta romantisnya. Tetapi pengorbanan sang raja,  anak bangsawan, kakak raja, orang tua terhadap apa yang dinamakan cinta. Kegigihan sang raja untuk meletakkan peraturan pada jalurnya, dimana sang raja memutus lingkaran setan yang ada, meskipun itu menyakitkan karena lingkaran-lingkaran itu membawa seluruh silsilah keluarganya. Oke banget gak tuh? Iya dong, ketika raja menomorsatukan kebenaran dan kejujuran daripada hubungan keluarga. Dan memang, itu Cuma cerita di film. 

Trus, melihat pengorbanan sang kakak yang seharusnya juga punya wewenang dan kuasa untuk  menjadi raja. Tapi apa yang terjadi, sang kakak menerima bahwa bukan dirinya yang pantas menjadi raja. Menerima kelemahan diri dan tetap menjalankan hidup tanpa harus berpusing dan bergelut pada ketamakan harta dan tahta. Tapi, tentang wanita? Beri applause pada kakak..!! yoyoi..!! si kakak masih tetap merelakan si pujaan hati untuk hidup bersama sang adik yang bertahta sebagai seorang raja. Mungkin itu salah satu ajaran cinta. Memberikan kebahagiaan kepada orang di sekitar. Meskipun si kakak mengira dirinya udah hopeless dengan dunia yang begitu kejam terhadap takdirnya, tapi ternyata dibalik perasaannya yang “sendiri” itu banyak orang-orang yang sangat menyayanginya. Ah..!! sayang si kakak terlalu fokus pada satu orang dan tidak melihat orang-orang yang baik hati di sekitarnya. Coba kalau si kakak sedit=kit membuka mata, mungkin si kakak akan hidup berbahagia dengan shaman yang ternyata baik hati dan menyukai si kakak. Yah..!! namanya juga 

Iya, begitulah kira-kira cerita the moon that embraces the sun. Yang seharusnya biasa-biasa aja, tapi saya juga tidak mengerti kenapa ketika menonton filmya bisa berurai air mata. Yang paling oke itu, sang raja yang cuakep.!! makanya betah nonton hampir tanpa berhenti selain tidur. Hehe... ^^v
Bulan dalam pelukan matahari. Berarti itu terjadi ketika gerhana matahari cincin. Kenapa? Iya dong, soalnya ketika gerhana matahari cincin, si bulan kan menutupi matahari, nah sinar matahari yang keliatan kayak cincin itu seperti matahari sedang memeluk bulan. Hehe... *ngasal*


You Might Also Like

0 komentar: