travelling rasa kentang..!!

14.28 ipeh the pooh 0 Comments

Ini kisah saya bersama teman-teman ajaib untuk kedua kali melihat wajah lain banten naik si roda 4. Alkisah dimulai pada suatu hari yang telah ditetapkan, Jumat 5 Desember 2014 *niatnya*.  Tapi dengan pola yang sama, ngalor ngidul haha hihi ngopi-ngopi makan pisang sambil nunggu, maka perjalanan yang mulanya direncanakan bergerak jam 10 malam pada hari itu, di tunda sejenak hingga hari berikutnya. Yoi..!! jadilah kisah ini dimulai  tanggal 6 Desember jam 1 pagi. Kemana kita akan bergerak? Banten..!! tempat dimana seorang teman akan melakukan ritual pengikatan janji suci dalam suka dan duka. Dan ngeeenngg..!! perjalanan dimulai bersama 6 orang teman lainnya dengan si roda 4 itu.

Sepagi itu, jalanan cukup sepi. Masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas. Jadilah jalanan yang biasa macet itu menjadi milik kita. Bukan, tepatnya milik om supir. Jadi hajar sana hajar sini seperti main “bom bom car” . beruntunglah om supir masih ingat, ini bukan “bom bom car” seutuhnya. Masih ada 6 penumpang yang sedang mencoba untuk tertidur pulas. Tapi apa daya, jalan lika liku seperti aliran sungai mungil, dan jalanan sepi kadang membuat kita merasa terbang. Banting kiri, banting kanan. Jadi? Tidur pulas tinggal harapan. Tidur, tiba-tiba tikungan, melek lagi. Coba tidur lagi, baamm..!! melek lagi. Ya begitulah sampai di tujuan pertama. Untuk perjalanan kali ini kita gak perlu gps dari hp. Gps kita lebih canggih. Hapal belokan, jumlah pom bensin. Meskipun ketika hampir tiba di tujuan gpsnya mulai error karena gak nemu tembok, jadi sempat bolak-balik. Tapi gak masalah, yang jelas, kita sampai dengan selamat dan bahagia. Bahagia melihat teman yang sedang berbahagia..!!

Ngumpul-ngumpul sebentar, ngalor ngidul, subuh. Kasur. Dan tentu saja tidur nikmat..!! jam 7 pagi.. kesibukan dan kehebohan mulai terasa. Yoi..!! secara kita nginap di kamar sebelah aula tempat acara berlangsung. Persiapan riweuh sana-sini jadi terasa. Lagu-lagu selamat datang membangunkan pagi. Jadi, markingun..!! mari kita bangun. Siap sana-sini. Pas..!! jam 9 acara di mulai. Dan jam 10 mereka udah sah menjadi sepasang suami istri yang berbahagia. Dan kita (saya:red) sangat merindukan kasur. Setelah menghormati si empunya acara dengan makan-makan hepi, trus apalagi? Masuk kamar, dan? Tentu saja tidur..!! *quality time banget..!!*

Udah puas? Belum sih..!! tapi kita harus beranjak. Jadi? Cussss...!! mari kita ke pantai..!! anggota kita berubah menjadi saya dan 7 kurcaci. Huehehe...

Selamat datang di Laguna beach..!! pantai yang sederhana. Masih jauh dari komersil meskipun udah mulai terlihat satu-satu. Konon katanya, Laguna Beach salah satu spot yang paling oke untuk melihat matahari terbenam. Jadi, tunggu apalagi?  Ayo duduk manis di batu karang yang menghampar menuju laut mengawasi sang Raja matahari beranjak dari singgsasananya. Terbuai oleh  indahnya cakrawala, batas langit dan laut. Menikmati arakan burung-burung yang terbang dengan cantik menuju awan putih bersih. Merasakan lembutnya belaian angin yang tak pernah terlihat. Mendengar merdunya suara hempasan ombak yang teguh memecah kerasnya karang. Terpana melihat kokohnya gunung krakatau, sabesi dan betapa kecilnya daratan yang bernama Lampung. Perfect..!!! tapi ternyata kentang..!! sang raja malu diliatin mulu, jadi awan sebagai panglima menutupinya agar tak terlihat ketika ia kembali ke peraduannya. Oke siap..!! puas dengan suasana yang akan selalu dirindukan, kita kembali angkat kaki. Kemana? Ya kemana lagi, selain pantai? Wkwkwkwkk... kita masih bermain di pantai. Kali ini pantai Carita. Untuk apa? Bermain pasir putih yang tak terlihat karena malam, dan berenang di bawah bulan yang sedang semangat bersinar.  Lagi-lagi, kentang-kena tanggung..!! 3 lelaki itu hanya sekejap mata bisa berenang menikmati asinnya laut. Mereka harus segera kembali ke pantai karena *mungkin* alam belum mengizinkan. Trus? Pulang? Belum..!! kita masih bisa menikmati malam bermandikan cahaya bulan yang mulai sayup-sayup bersama gitar dan kopi, tapi masih kentang..!! hanya sebentar. Kita harus segera angkat kaki lagi. Mengingat kita kembali ke tempat awal untuk minta makan *upss..!!*

Yoyoii..!!kita kembali merepotkan si empunya hajat. *kita memang manusia-manusia yang apa adanya, numpang makan dan tidur untuk hari kedua tanpa basa basi busuk*.

Setelah makan, haha hihi sebentar. Mari masuk kamar? Dan selamat malam..!!!

7 Desember, jam 5 pagi. Terdengar tetesan hujan di luar. Perbaiki posisi tidur. Menunggu hujan reda. Jam 6. Masih terdengar sayup-sayupnya hujan. Tapi lagi-lagi waktu angkat kaki segera tiba. Siap-siap sana sini. Makan, ngopi-ngopi, ketawa-ketawa. Ternyata sudah jam 8 kawan. Rencana berangkat jam 7 menuju Baduy mundur. Oke, kembali siap-siap..!! pamitan. Dan eng..ing..ong.. jam 9 kita benar-benar cus menuju Baduy. Ngeeennggg...!!!

Tapi, hujan terus menemani. Sekali-sekali cahaya matahari mengintip. Cuma sebentar. Lalu nangis lagi bersama tetesan hujan. Jadi? Rencana menikmati Baduy, kentang..!! masih tinggal wacana. Belok arah. Kita susur pantai..!! mari pulang ke Bogor lewat Malingping..!!

Cerita ini masih berlanjut. Travelling rasa kentang. Dan ini hanya dari Banten menuju Bogor. Masih di Banten kita menemukan jalan yang rusak parah gak ketulungan. Kalau baca dari om gugel kerusakannya hanya dari Malingping menuju Suketi. Tapi mungkin kerusakannya telah merambah kemana-mana. Selepas Malingping kita juga masih merasakan perbaikan jalan, jalur buka tutup. Perkiraannya dari desa yang hampir menuju Baduy *saya lupa desa apa, yang jelas sebelum ciboleger*, kita membutuhkan paling kurang 3 jam lagi menuju pantai Malingping dan berharap mendapatkan indahnya sunset kembali. Tapi ya itu tadi, apa daya ketika jalanan rusak menghambat kerja cepat si roda empat dan hujan yang kali  ini setia menemani perjalanan. Jadilah penumpang pada mulai error dalam rangka memberikan semangat ke driver canggih kita yang udah stres sedari awal melihat jalanan yang “keren” abis kayak naik selancar di hempas ombak di laut biru.

Bosan dalam mobil, iseng menunggu waktu buka jalan, saya mencoba hal baru. Duduk manis di atas mobil. Bermula dari ide iseng, menjadi ide gila yang luar biasa memacu jantung ketika si roda empat dihempas ombak-ombak kecil dari kerikl-kerikil yang ada di sepanjang jalan plus jadi tontonan orang sepanjang jalan sambil bertanya, “itu bocah dua ngapain nangkring di atas mobil yang jelas-jelas duduk di dalam lebih nyaman, di tambah dengan kondisi jalan yang sedang amburadul”. Mati gaya..!! yoi, mati gaya ketika mata-mata itu melihat, memperhatikan dan suara-suara kecil entah membicarakan apa. Dan sekarang, kalau diingat-ingat itu pengalaman bodoh entah yang ke berapa. Melakukan hal gila bin ajaib..!! nyesel? Gak juga sih, setidaknya pernah nyicip nangkring di atas mobil,  dan ternyata  itu tidak keren..!! cukup sekali aja. Hehehe....

Puas nangkring manis tanpa segelas kopi ditambah buat “penyok” si atap mobil yang tidak bersalah, karena rada takut jatuh yang akhirnya pasrah duduk pas di atas mobil, bukan di atas penyangganya. Akhirnya kembali ke jalan yang benar. Kembali duduk manis di dalam mobil yang adem. Dan lagi, hujan mulai menyerbu dengan kubangan sepanjang jalanan. 

Yuhuu...!! Malingping..!! tapi hujan..!! kentang-kena tanggung..!! mw berhenti juga hujan. Jadi? Lanjutkan saja perjalanan ini agar segera sampai di Bogor tercinta. Okesipp..!! ngeeeennnggg....!!  Bayah..!! makan. Shalat. Dan kembali ambil posisi angkat kaki, kembali menikmati jok mobil yang empuk sambil merem melek..!! bulan kembali bersinar di luar sana.

Malam. Waktunya aniki memainkan setir. Penumpang terlelap. Hanya tinggal beberapa penumpang yang setia pada aniki. Belok kanan, belok kiri, nanjak, tikungan, turunan, kabut, nanjak lagi, tikungan lagi *berasa naik gunung*. Awass..!! hati-hati ada tikungan tajam, ambil jatah mobil lain. Beruntung jalanan sepi. Jadi jalanan masih milik kita. Tidur, melek, tidur, melek. Berhenti sejenak, menikmati hangatnya sinar bulan, romantisnya kerlap-kerlip lampu pantai, dan lembutnya angin. Baru juga satu lagu, udah kentang lagi..!!! tetesan hujan kembali menyerbu. Masuk mobil, cus lagi..!! tapi, tapi.. kenapa hujannya berhenti?? Oke..oke..belum waktunya kita beromantis ria bersama bulan dan si lampu-lampu manis. 

Kembali menikmati jalan cantik. Tikung kanan, tikung kiri. Turunan. Tanjakan,  tinkung lagi, turunan lagi. *serius ini kayak turun gunung*. Jalanan serem udah terlewati. Kebun karet lewat. Sawit tinggalkan. Selamat datang di Cibadak-sukabumi, lanjut Ciawi. Dan horrraaayyy...!! selamat datang Bogor..!!
00.20 sampai juga di kota yang di rindukan. 01.00 selamat datang di Ciputih. Pengembalian mobil ditunda jadi jam 3. Daripada tidur, ayo lanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta *apa?*. yoi..!! mengantar seorang teman. Oke..!! mari membelah malam menuju Jakarta. Ngeeenggg....!!!! 

Dan selamat datang di daerah Kemayoran. Selamat istirahat. Saya bersama 5 orang teman lainnya kembali membelah malam menuju Bogor. Siuuhhh...!!ngeeenggg...!! taraannng...!! satu jam kemudian. Ciputih..!! 15 kemudian kasur. Dan selamat pagi, selamat tidur.

Trus? udah?
apa kabar laporan?

Fiuuhhh...!!! lupakan..!!
masih kentang, menunggu kicauan burung..!!
mari lanjutkan tidur..!!

*theend*

You Might Also Like

0 komentar: