Langkah #7 Cahaya = Kehidupan..!!

15.09 ipeh the pooh 0 Comments

21 Maret 2015

Masih pagi, si kawan tetap rajin, bangun pagi dan beres-beres. Hari itu jadwal untuk mengunjungi goa-goa yang tersimpan di taman nasional Phong Nha- Ke Bang. Yoi, Phong Nha-Ke Bang adalah taman nasional yang memiliki banyak goa, dan salah satunya adalah Hang Son Doong. Goa terbesar di dunia. Sayang boy, kita gak bisa masuk kesana dan melihat betapa luasnya goa itu, uang pas-pasan. Masih belum sanggup membayar 3juta hanya untuk masuk goa. Mendengar kata Goa dan Vietnam, jadi teringat seorang teman yang dulu pernah melakukan ekspedisi goa terbesar itu dan saya hanya menganggukkan kepala takjub, tapi siapa sangka, hari ini saya bisa menginjakkan kaki di wilayahnya. Meskipun gak bisa masuk. Hehe... 
pagi yang damai, Phong Nha-Ke Bang
sungai yang membentang
Goa yang kita kunjungi cuma goa Phong-Nha dan goa Tien Son.  goa itu tetanggaan. Goa Phong Nha termasuk dalam goa basah, artinya kita bisa menyusuri si goa dengan menggunakan boat atau kapal, sedangkan goa termasuk goa kering yang terletak diatas bukit sana. Jadi kalau mau kesana harus menjejak tangga-tangga yang tersususn rapi menjulang tinggi. Disana tertulis ada 133 anak tangga yang harus kita lewati. Dan, yosshhh..!! hajar bleh..!!
selamat datang, di Goa Phong Nha ^^
susur goa Phong Nha pake kapal kecil
 Jam 9 pagi, berjarak 5 menit dari tempat penginapan, saya dan si kawan sudah sampai ke taman nasional Phong Nha- Ke Bang, dan bersiap untuk menelusuri para goa. Dan kita tepok jidat, ketika melihat harga boat yang akan membawa kita kesana, cukup menguras kantong kalau hanya diisi oleh manusia kecil ini. Jadi, kita mencari teman senasib yang mau berbagi boat, biar harganya lebih murah. 5 menit pertama lewat, datang satu rombongan pertama, gagal..!! 5 menit kedua, datang 2 rombongan, masih gagal..!! 5 menit ketiga, datang satu rombongan dari Eropa sana, dan voila..!! berhasil..!! saya dan si kawan masuk dalam rombongan itu. Yup., ada dua anak manusia bertubuh kecil di tengah manusia-manusia bertubuh besar dan tinggi. Karena ikut rombongan para bule yang langkah kakinya jauh lebih lebar dan cepat, maka dua manusia kecil ini selalu ketinggalan.  Hahaii...
ukiran-ukiran batu dari tetesan air
cahaya warna warni memperjelas stalgmit, stalaktit goa

narsis = eksis
 Menyeberangi sungai, melihat bukit-bukit yang menyimpan harta dan keajaiban yang maha Kuasa. , melihat orang-orang lokal dengan boatnya mengangkut tumpukan-tumpukan dedaunan dan rumput yang hanyut, jajaran pohon jagung, rumah-rumah sederhana. Ah..!! memang sederhana. Damai dalam pelukan alam yang hijau. 

Masuk dalam goa, melihat stalagmit dan stalaktitnya membuat saya bertanya, butuh berapa lama untuk menghasilkan ukiran-ukiran indah itu. Dan membuat saya mengerti, yang paling penting dalam goa itu adalah cahaya. Meskipun sedikit, cahaya dalam gelap itu memberikan kehidupan, kebahagaiaan dan harapan. Tidak hanya pada ekosistem hewan dan tanaman yang ada di dalam goa itu, tapi juga pada manusia yang ada di sekitar goa. Salah satunya pada turis. Ya, Kita akan tau betapa indahnya goa yang gelap itu jika ada secercah cahaya. Dan bunyi tetesan air yang jatuh dalam goa itu merdu dan tenang. Ah..!! andai bisa berlama-lama menikmati kedamaian goa. Dan yang oke dari goa Phong Nha ini seperti melihat pantai kecil di dalam goa. Sungai dan datarannya tempat boat-boat berlabuh itu seperti pantai kecil. ^^
menuju goa Tien Son
selamat datang di Tien Son

Ada hal yang kembali membuat saya bertanya. Kok gak ada kalong ya di dalam sana. Langit, stalagmit dan stalaktitnya bersih dari kalong. Kotoran kalong juga gak ada. Beda dengan goa yang pernah saya kunjungi di daerah banten. Tanya kenapa? apa ini pengaruh dari lampu-lampu yang menghiasi si goa? *garuk-garuk kepala*
sungai dan hamparan jagung
 Hanya sebentar waktu untuk menikmati keindahan-keindahan tetesan air yang berubah menjadi batu itu, begitulah resiko jika ikut rombongan. Perputaran waktunya sangat cepat. Dan mau tidak mau, kita harus mengikuti para bule itu untuk kembali, jika tidak mau bermalam di goa yang besar itu. 
goa memang penuh stalagmit dan stalaktit
masih, stalagmit dan stalaktit yang mengagumkan
Phong Nha Ke-Bang yang gak ada kendaraan
langit merah sedang bersenandung

Malam yang sunyi
Setelah menyelami dua goa itu, tidak ada kegiatan yang berarti. Hanya menatap langit dari penginapan, menanti senja sambil menikmati lembutnya belaian angin dengan dua bungkus cemilan indomie. Merenung. Seandainya dapat tinggal di daerah yang sekelilingnya penuh dengan bukit-bukit begini. Kota ini termasuk kota yang sepi. Hampir bisa dikatakan tidak ada kendaraan bermotor kecuali yang mengendarai para bule, dan bis-bis yang tugasnya ngantar jemput para bule dari sisi Vietnam yang lain. Ya, nikmat Tuhan manalagi yang bisa di dustakan? Dapat menikmati kedamaian seperti itu. ^^

Next!
Langkah #8

You Might Also Like

0 komentar: