Petualangan Genk DRagon Fly #4

18.10 ipeh the pooh 0 Comments

7 November 2015
Bekerja sambil bermain bukan sekali dua kali kita lakukan. Mungkin hampir sepanjang minggu dan sepanjang ada kesempatan. Hari ini juga begitu. Dengan niat mencari bahan untuk kesuksesan kegiatan di hari berikutnya, maka kita (kali ini hanya ranger LUSI, karena yang dua lagi sedang kencan bersama Tim yang datang dari Jakarta) lagi-lagi melakukan perjalanan panjang via motor. Ehm, motor kita memang kurang memadai untuk perjalanan jauh, tapi apa boleh buat-gak ada alternatif lain, maka kita nekat menyusuri Pesisir Selatan dari Silaut menuju Balai Salasa selama 3-4 jam perjalanan. Yoi..!! ini demi tugas agar terlaksana dengan baik.

Ternyata, apa yang dicari gak ditemukan. Tau bagaimana akhirnya? Akhirnya barang yang dicari itu bisa dipesan via telepon. Dan eng ing ong..!! ah, apalagi selain menikmati Balai Salasa. Huekekekekekkk...
Masih tentang pantai dengan ombaknya. Kali ini, ada matahari dan langit yang mulai membiru. Hujan mulai menyapu bersih asap yang menyelimuti Pesisir Selatan. Iya, akhirnya saya dapat melihat matahari bertengger di singgasananya dengan gagah berani. Ah, matahari..!! betapa aku merindukan senyummu yang terik. ^^
Ombak masih sama. Selalu datang dan menghempas karang. Karang juga begitu. Masih pantang menyerah pada rayuan ombak yang memintanya berenang ke tengah lautan.
entah kenapa, saya mengartikan gaya ini dengan "memeluk angin". 
ombaknnya keren ih..!!
matahari duduk di singgasananya
Sore ini begitu indah dengan sederet burung yang berjajar rapi di langit, memanggil-manggil untuk ikut menari dan merasakan luasnya cinta sejati sang langit. Sore ini begitu indah, karena kita masih bersama, kembali menorehkan jejak dalam perjalanan panjang yang seru, ketika hujan “mempermainkan” kita, dan jas hujan adalah teman setia ketika panas menerjang, *loh*. Iya..!! ketika hujan, trus pake jas hujan, hujannya berubah jadi panas. Terus, ketika jas hujan di lepas, maka hujan kembali turun mengguyur. Begitu seterusnya sampai hari ini berakhir, berlabuh di tempat seorang kawan di Balai Salasa. Dan saya yakin, kamu juga menyimpan memori yang akan kita bicarakan tentang Balai Salasa saat kita bertemu.  *You know what I mean* ^^

8 November 2015
Yattaaa...!! akhirnya mandi di sungai jernih, setelah mupeng berkali-kali melihat beningnya sungai yang mengalir hingga jauh. Hm, mungkin ini juga percikan surga yang jatuh ke bumi. ^^
ah, gak ada yang lebih istimewa hari itu selain puas bermain air sungai yang bening di tempat Pemandian Sako. Hari itu, sungai dengan lanskap hutan yang masih hijau milik kita. Iyes, hanya kita berlima. Huehehehe...
Pemandian yang tenang-Pemandian Sako, Tapan
Cebyuuurrr..!!
*abaikan orang yang lagi luluran dibelakang. huekekekekk..*
kemanapun kita, eksis itu penting..!!
15 November 2015
Setelah hari-hari panjang selama satu minggu ini, akhirnya kita bisa liburan di akhir pekan. Liburan gratis tanpa perlu bingung pake transportasi apa dan kemana. Huehehe.. beruntung itu adalah ketika tim dari Jakarta bersedia di ajak jalan-jalan menuju provinsi sebelah, Bengkulu..!! ya, meskipun hanya desa perbatasan-MukoMuko , setidaknya kita sudah menginjakkan kaki di Bengkulu. Huihihihi...
Ciieee..masuk Bengkulu nih ye..!!
Emang di Muko-Muko ada apa? Nggg.. ada pantai. Apa? Pantai lagi? Iyaaa....!!! gak bosan? Tidaaaakkkk...!! karena pantai masih menarik untuk dikunjungi. Karena pantai adalah tempat yang pas buat santai dan malas-malasan, dan karena setiap pantai yang dikunjungi menorehkan cerita yang berbeda. Seperti cerita mengunjungi pantai kali ini, bukan lempar pasir. Tapi lempar batu jauh ke tengah laut. Atau melihat bos dari Jakarta menyusuri pantai untuk mencari batu, atau melihat dua orang perempuan manis mengambil gambar terbaik untuk orang-orang tersayang, atau mendengar teman yang sedang mengerjai teman malah dikerjain balik, atau hanya duduk manis menikmat belaian angin dan segelas kopi dingin. Heghegheg...
Seharusnya sih di foto pura-pura gak tau gitu,
tapi, yang narisi mah tetap aja narsis. ^^v
Pantai semakin terik, matahari sendang membara di singgasananya. Lalu, kita? Memilih untuk meninggalkan pantai melanjutkan destinasi berikutnya. Melalui om gugel, tertulislah disana ada air terjun yang masih alami dan jarang dikunjungi oleh para wisatawan. Dari gambar, penampakan air terjun ini menarik dan uu...keerreeennn. *.*
ini air yang terjebak
Setelah memberikan opsi-opsi lain, maka jatuhlah pilihan itu pada air terjun telun di desa Berau. Dari lokasi pantai yang kita kunjungi, masih membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Dan itu tidak masalah, bagi mereka. Okelah, berangkaaattt...!! karena kita sama-sama tidak tau, jadi hajar bleh.

Tapi, ternyata jalanan terlalu panjang, banyak perbaikan yang membuat perjalanan sedikit meleset dari waktu yang diperkirakan om gugel. Sekitar 3-3.5 jam berlalu, lokasi air terjun belum kita temukan. Lalu? Mari kita cari bakso. Hm, okelah, main ke MukoMuko buat makan bakso. =.=a

Eng ing ong..!! tempat kita makan bakso udah melewati lokasi yang kita cari. Oke, putar balik. Dan masih berharap bisa melihat air terjun Sungai Telun yang tinggi. Setelah tiba di tempat pintu masuk, yang terus menanjak, dan menjadi jalan tanah, kita bertemu dengan warga sekitar. Akhirnya, kita menyampaikan tujuan dan maksud atas nama kementerian pariwisata. *sakit perut nahan ketawa*. Ternyataaa...!! selamat, kita pulang saja. Karena tidak memungkinkan menggunakan mobil untuk naik ke atas. Jika jalan kaki bisa menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam dengan kondisi hujan rintik dan tanah yang licin. Mengingat dan menimbang ini dan itu, maka sampai jumpa air terjun. Mungkin kita belum berjodoh. Mari pulaaannnggg...!!! ^^

22 November 2015
Kadang, menikmati wiken tidak melulu harus keluar rumah. Bermain kartu sepanjang hari dan rebutan gorengan juga hal yang luar biasa. ^^

29 November 2015
Ah, bagi saya, saat ini kadang waktu seperti berlari, kadang berjalan dengan sangat lambat, mengalahkan jalannya siput. Ketika melihat kalender, kita sama-sama tau bahwa hanya tinggal 2  minggu lagi waktunya menghabiskan hari di basecamp yang udah bersedia menjadi saksi bisu cerita konyol selama ini. Tapi, jika melihat lembar matriks yang terpampang, maka  waktu terasa berputar ditempat yang sama, merasa tidak berjalan, masih dalam keadaan yang sama. Wkwkwkwkwkkkk... aneh memang. Tapi begitulah yang kita (red: saya) rasakan.

Dengan sisa minggu yang ada, kita merencanakan untuk bermain ke provinsi sebelah juga, bukan Bengkulu, tapi Jambi. Saya pribadi, sangat ingin kesana, karena ada hutang yang belum saya selesaikan. Mengunjungi danau tertinggi se-Asia-danau gunung tujuh. Tahun lalu, saya mengikrarkan bahwa suatu saat nanti, saya akan mengunjunginya. mumpung di pulau Andalas, maka saya sangat ingin mengunjunginya. Dan saya berhasil meracuni teman-teman untuk ikut mengunjunginya. Huehehe..

Tapi, boy, sis. Lagi-lagi, kita memang pembuat rencana yang ulung. Tapi, tidak punya kuasa penuh untuk membuatnya jadi nyata. Iyes..!! minggu yang kita susun untuk mengunjungi Jambi, di tunda entah sampai kapan. Karena Loyalitas terhadap kerjaan. Wkwkwkwkkk...


Apa boleh buat, kita memang harus mendahulukan yang wajib, jika si wajib dan si hak bertemu. Jadi, sampai jumpa danau gunung tujuh. Suatu saat nanti, saya akan kembali, dan mengunjungimu. ^^
mari bekerja. =.=a
Lomba mancing
Jadi, kegiatan minngu itu kita ubah ke lomba mancing...*.*

*ceritanya masih belum selesai, sekali lagi
Tobecont*

You Might Also Like

0 komentar: