Roger..!!
Timeline dan media sosial bahkan stasiun TV sedang membahas
kata itu. dan saya akui, saya juga gak mau ketinggalan untuk mengabadikan
cerita yang akan menjadi sejarah di kampus saya. hehe..
Roger..!!
Roger..!! |
Ternyata satu kata itu menjadi kata yang melegenda dan menginspirasi
hampir seluruh manusia-manusia yang pernah membuat cerita di kampus saya, IPB. Saya
tidak tau, sejak kapan Roger hadir didalam kampus, yang jelas sejak saya menginjakkan
kaki di kampus itu, kata Roger bukanlah sesuatu yang asing.
Roger, entah
bagaimana sejarahnya, kata itu sudah menjadi identitas seorang Bapak yang
hampir setiap hari hampir kau temui di seluruh penjuru kampus. Bukan, bukan
berarti Roger itu banyak, atau punya ilmu memperbanyak diri, atau ilmu kungfu
lainnya yang membuat keningmu berkerut bagaimana Roger bisa ada di seluruh
penjuru kampus. Tapi, Roger memang seorang Bapak pedagang asongan keliling. Dulu
si Bapak menjual rokok, tapi tidak dengan sekarang. Ya, perubahan memang selalu
terjadi kan? Begitu juga dengan Roger. Sekarang Roger lebih menyediakan
kebutuhan mahasiswa yang lebih urgent, apalagi pas ujian gak bawa pulpen. Nah,
Roger adalah penyelamatnya. Atau mau beli pulsa tapi malas jalan keluar kampus,
maka tunggu saja Roger yang akan lewat dengan lagunya “cek pulsa sebelum jauh”.
Atau mau beli permen sebagai bekal kuliah biar gak ngantuk, maka ada Roger yang
akan menghampiri kelasmu. Begitulah Roger yang melegenda itu.
Jujur saja, dulu saya tidak terlalu peduli dengan Roger.
Sama dengan penjual-penjual keliling lainnya. Cuma Roger memang sedikit
istimewa, sifatnya yang ramah, menyapa siapa saja yang dia temui membuat Roger
banyak di kenal dan mengenal mahasiswa. Jadi tidak heran, kalau sedang lewat ke
sudut tongkrongan ada Roger disana ikut nimbrung berdiskusi. Atau melihat Roger
sedang berbincang dengan mahasiswa-mahasiswa sambil lalu di koridor-koridor
fakultas. Atau tiba-tiba kamu dengar suara Roger, “lebih baik mencegah daripada
mengobati” dengan logat khas betawinya. Hm, begitulah Roger yang saya kenal.
Roger hanya seorang pedagang asongan keliling. Tapi ternyata
Roger memberikan banyak inspirasi. Kesederhanaannya, keramahtamahannya,
kebaikannya dan semangat mencari rezeki halal dengan keliling kampus menjadi
hal yang istimewa bagi hampir seluruh penghuni kampus. Siapa yang tak kenal
Roger?
Hm, entah bagaimana ceritanya beberapa hari terakhir,
kampus, dan hampir seluruh sosial media dihebohkan oleh Roger. Bukan Roger sih
yang bikin heboh, tapi orang-orang di sekitar Roger. Terlepas dari cerita
hebohnya Roger, dari cerita Roger itu saya mendapatkan sesuatu yang luar biasa, menyadari dan melihat bahwa
apapun yang kamu lakukan akan memberikan dampak juga padamu. Apapun yang kamu
tanam, cepat atau lambat akan kamu tuai.
Mungkin sekarang Roger sedang menuai
apa yang dia tanam dan sebarkan. Kebaikan kecil yang sederhana. Ramah dan
tersenyum pada setiap orang yang dia temui.
seperti kalimat yang baru saja saya baca pagi ini di timeline seorang teman,
" Jangan kalian meremehkan suatu kebaikan, meski hanya berupa keceriaan wajah ketika kalian bertemu dengan kawan kalian, (HR. Bukhari)"
Iya, begitulah cara Roger memberikan kebaikan dan mengikat silaturahmi.
Yoiyoi..!!! Kebaikan dan kesederhanaan Roger ternyata
menginspirasi dan memberikan kesan yang mendalam, bukan hanya pada saya, tetapi hampir seluruh manusia-manusia yang pernah ia temui. ^^
Bagaimana dengan kita, kebaikan apa yang sudah kita lakukan?
sudah tersenyum hari ini?
sudah menyapa teman-teman di sekitar kita?
*selfreminder*
2 Maret 2016
Dramaga, IPB.
0 komentar: