Petualangan Genk DRagon Fly #2
25 September 2015
Selamat Idul Adha di nagari perantauan. Gak
ada yang masakin lontong, atau opor ayam. Dan selamat..!! semua warung di
nagari yang sepi ini tutup. yuhuuu..!! selamat “berpuasa”. Hiks..hiks..., ah,
apalagi yang dapat menghibur selain acara tv, liat penyembelihan sapi dan
tidur? Yo..!! itulah hiburan yang paling menyenangkan saat itu. untuk makan
siang dan makan malam? Kita pikirkan saja nanti, makan siang dan malam di rapel
sudah biasa. *bekas mahasiswa semua soalnya*. Huehehe..
Ketika kita berserah diri, maka disaat itulah
bantuan datang. Voilaaa...!! selamat makan enak. Kita makan gulai kalio, atau
rendang yang belum jadi. Hehe.. ini adalah makanan paling nikmat ketika semua
warung tutup dan datang pas tepat pada waktuny. Selamaaattt makaaaann...!!
rejeki anak sholeh. ^^
mari nyate..!! |
Dan, rejeki anak sholeh di hari Idul Adha itu
tidak berhenti di kalio aja. Te..sate..!! mari kita nyate. Alhamdulillah posko
Lunang dapat rejeki daging lumayan. Mari
kita berpesta daging, sate dan tongseng..!! ah, kadang kita suka lupa, “Nikmat
Tuhan manalagi yang engkau dustakan”. Terimakasih ya Allah.. *a la baim*.
3 Oktober 2015
Terhitung memasuki minggu ketiga di nagari pelosok
ini, cerita-cerita seru mulai tertulis. Bosan ya kumpul bareng, seru-seruan ya
juga bareng. Apa aja dah, hampir dilakuin bareng-bareng. Ngumpulin data,
bertukar informasi, diskusi (red:ghibah. *eh*) ini dan itu ya dilakukan bareng
Yoi, meskipun kita berada dari ranah dan tanggungjawab yang berbeda, mau
ternak, padi, alsintan, wirausaha, koperasi, olah hasil, atau lembaga rmp, semua
yang kita temukan dijadikan satu. Karena tugas kita, ya satu kesatuan. Nah, itu
tuh, yang kadang membuat kita merasa lelah bareng, terus main bareng deh.
Cusss.. ke pantai sambungo untuk kesekian kalinya, tapi untuk pertama kali
bareng genk dragon fly. Ini adalah bentuk pelarian karena rencana main ke Painan
gagal, melihat tour de singkarak. Hari itu, kita habiskan waktu untuk jeprat-jepret..!!
dan voilaaa...!! “rumah kita udah gak gambar kosong lagi, tapi udah ada gambar
7 manusia yang lucu-lucu. ^^v
ini yang bantuin ngambil poto para kurcaci pantai. ^^ |
9 Oktober 2015
Padang, atau Sumatera Barat lagi naik daun.
Banyak tempat-tempat wisata yang mulai menjadi sorotan pemerintah setempat.
Jujur saja, dari kecil saya memang menyukai Sumatera Barat, meskipun saya belum
pernah kesana-kemari melihat keelokan aslinya. Memang, sejak kecil sampai kelas
6 SD, saya sering di ajak main ke Padang Pariaman, menjadi kaki tangan nenek
untuk ini dan itu. dan masalah tempat wisata?? Jangan tanya..!! tentu saja saya
belum pernah mengunjunginya selain makan di sate Mak Syukur, pantai depan
rumah, pantai Nirwana yang gak ada ombaknya, dan danau Maninjau. Lalu ngapain
libur di Padang? saya hanya pindah tidur di rumah nenek. =.=a
Dan kali ini, saya tidak mau melewatkan
kesempatan yang datang dengan tangan terbuka, mengajak saya untuk bermain dan
bermain mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat dikunjungi. Dan tentu saja,
tidak sendiri. Yoyoi..!! bermain bersama genk Dragon Fly. ^^
Setelah minggu lalu gagal, *karena kita hanya
sebatas membuat rencana, masih ada yang berhak mengambil keputusan. Kata Tuhan,
belum waktunya kita mengunjungi Puncak Mandeh saat itu*, akhirnya..!!
Voilaaa...!! kita diberi waktu untuk bermain, gak sebatas main di puncak Mandeh,
tapi juga mengunjungi dan keliling kota Padang. Tidak hanya itu, yang sangat membantu
adalah kita dapat mobil gratis...!! yoi, kekuatan silaturahmi namanya. Hehe...,
*Ah..!! Tuhan memang tau apa yang kita butuhkan. ^^*
Puncak Mandeh yang kelabu |
Namanya juga pesisir, apalagi yang bisa kita
kunjungi selain Pantai. Puncak Mandeh ini lagi hits. Konon kabarnya, hari itu
adalah H-1 sebelum bapak Presiden Jokowi datang untuk meresmikan tempat wisata
ini. Uuu....kereeennn... *a la Otan*.
Puncak Mandeh terkenal dengan sebutan Raja
Ampatnya Sumatera Barat. Dengan jejeran pulau karang hijau di tengah lautan.
Sayang, cuaca kurang mendukung, jadi keelokan jejeran karang yang di selimuti
langit biru, awan putih dan beningnya lautan tidak jelas. Yoi, semua
pemandangan sama. Abu-abu..!! tertutupi oleh kabut asap yang belum berhenti
“membumihanguskan” tanah Lancang Kuning.
Bahagia itu adalah bisa bebas main berenang
*meskipun gak bisa berenang* di laut seolah itu laut punya pribadi. Wkwkwkkkk..
Puncak Mandeh adalah tempat wisata yang baru
terekspos ke dunia luar. Sekarang, Puncak Mandeh termasuk destinasi yang wajib
di kunjungi ketika main ke Sumatera Barat. Munculnya Puncak Mandeh ke permukaan
tidak dipungkiri oleh kecanggihan teknologi yang semakin menggila. Bagus
memang, tapi jika tidak dikelola dengan baik, maka Puncak Mandeh hanya tinggal
nama. Hanya menjadi destinasi yang tidak memiliki “kesan menarik” selain tempat
yang bagus-itupun kalau ceceran sampah masih dapat diatasi. Yoi, pemerintah sangat mempunyai andil dalam
pelestarian tempat ini, jika tidak mau diambil oleh orang asing atau menjadi
tempat yang sama sekali tidak menarik. *karena saat itu, aku dan genk dragon
fly memiliki kesan yang membuat kita merasa huwowww...!!. wow penipuannya.
Pengelolaan yang belum baik, membuat orang-orang gampang melakukan penipuan
terhadap wisatawan-wisatawan yang masih “buta” karena gak ada “peta”. Alhasil,
kita acungkan jempol untuk tempatnya, tapi tidak untuk keramahtamahannya*.
yang penting hepi..!! |
Puas bermain air dan “membuat video untuk
orang tersayang”, kita melanjutkan perjalanan berbelok ke Padang. Sayang, hanya
tinggal dua jam perjalanan lagi kita nyampe Padang-di luar waktu untuk nyasar.
Ketika sudah sampai Padang, tapi tidak mengunjungi teman yang baik hati itu
tidak baik untuk hubungan silaturahmi..!! jadi, mari kita melipir ke UNAND.
Mengunjungi teman lama dan bertukar kabar.
Dan ini membawaku ke dalam mesin waktu yang mengantarkanku ke tahun
lalu, ketika untuk pertama kalinya berkenalan dan bermain ke UNAND.
Sekretariatnya tidak berubah, keramahtamahannya masih sama. Ah, terimakasih bro
untuk penyambutan kedua kalinya. Dan maafkan kami yang selalu merepotkan.
Tidak hanya sebatas numpang tidur, tapi kali
ini mereka kita culik untuk menjadi guide keliling kota Padang. Huehehehe...
Keramahtamahan UNAND |
Keliling Padang |
Ini dia si kawan yang baik hati. ^^ |
Apa sih yang terbayang jika mendengar Padang,
selain rendang dan nasi Padangnya? Binggooo..!! Cerita Siti Nurbaya dan Malin
Kundang. So? Mari kita lihat bukti sejarahnya.
Siti Nurbaya ini adalah sebuah legenda seorang
perempuan yang harus menikah dengan Datuk Maringgih-semacam Tuan Tanah pada
masanya. Karena ayah Siti Nurbaya memiliki hutang yang harus dibayar dan ayahnya
sudah tidak mampu, maka Datuk Maringgih meminta Siti Nurbaya sebagai
penggantinya. Sebagai anak yang berbakti, maka Siti Nurbaya pun rela menikah
dengan Datuk Maringgih. Siti Nurbaya meninggal karena diracun oleh Datuk
Maringgih sendiri melalui orang suruhannya karena menyangka Siti Nurbaya
selingkuh dengan mantan pacarnya. Ckckckckk....
Dan jembatan Siti Nurbaya adalah jembatan yang
membentang diatas sungai Batang Arau. Pertanyaannya adalah kenapa namanya
Jembatan Siti Nurbaya? Konon sejarahnya, jembatan ini adalah penghubung kota
Padang dengan wilayah disekitar bukit gunung Padang, dimana beberapa meter
sebelum puncak Bukit Gunung Padang ini terdapat sebuah ceruk yang dipercaya
sebagai tempat disemayamkannya jasad Siti Nurbaya.
Ketika main ke jembatan itu, kita melanjutkan
perjalanan ke gunung Padangnya. Tapi, ehm, saya sendiri gak ngeh kalau ada
ceruk itu dimana terdapat makam Siti Nurbaya. Hm, mungkin teman-teman ada yang
memperhatikan bukit itu. baiklah, segitu dulu cerita tentang Siti Nurbaya. Hari
semakin terik, waktunya kita melanjutkan perjalanan menuju legenda selanjutnya.
Malin Kundang.
Di Puncak Gunung Padang |
Legenda Malin Kundang, pastinya sudah tidak
asing. Cuma kita ingin melihat, Malin yang berubah menjadi batu itu benar atau
tidak. Dan memang, di pantai Air Manis-tempat legenda itu lahir ada seonggok
batu yang menyerupai manusia sedang bersujud dan tali temali kapal. Ah,
entahlah, itu beneran ada atau memang hanya legenda. Kebenaran memang hanya
milik Tuhan.
Nyeberang Laut |
Ngaso heula..!! |
liat gak sih, si Malin nya? |
Eng ing ong..!! kita juga punya cerita yang
huwoww luar biasa. Luar biasa ketidakramahtamahannya. Binggooo...!!! kita kena
tipu lagi. Kenapa? Yosh, lagi-lagi pengelolaan wisata yang bebas-tidak ada
peta. Jadi kita yang buta, kembali kena jebakan betmen itu. memarkir mobil
menjelang sore di tepi pantai, sangat tidak di anjurkan. Kita lupa bahwa laut
di sore hari akan pasang. Tapi, kita yang “buta” dengan bahagia meninggalkan
mobil di tepi pantai dan bermain di pulau pisang menikmati segelas kopi,
semangkuk indomie dan semilir angin. Padahal ternyata, disana mobil sudah
berteriak minta dipindahin. Wkwkwkwkkkk..
Dengan sekuat tenaga kita mendorong mobil agar
bisa terselamatkan dari air pasang yang kalau gak segera dipindah, kita hanya
bisa melambaikan tangan daghdagh, karena mobil hanyut di bawa air. Jebakan betmennya
adalah ada segerombolan manusia yang nontonin kita dorong mobil. Yaakk..!! Cuma
nonton, gak dibantuin. T.T dan ketika kita minta bantuan kita langsung di
todong sejumlah uang. Huwaaa...!!! demi menyelamatkan mobil, baiklah, sampai
jumpa lagi uang. Mungkin kamu memang rejeki mereka. Wkwkwkwkwkwkkkk...
Kamu tau, kenapa anak-anak bisa segera
melupakan hal yang membuat mereka kesal dan dapat kembali tertawa bahagia?
Yoi..!! bermain. Begitulah, demi menumpahkan kekesalan, maka “buuukkkkk..”
lempar pasir. Menerjang ombak, lempar pasir, kejar-kejaran dan mandi hujan
sukses membuat kita (red:saya) tertawa lagi. Ah, bahagia memang selalu
sederhana. ^^
Buukkk...!! *lempar pasir* |
karena kejar-kejaran yang tidak berkesudahan, akhirnya kacamata si teman jadi
korban. Jadi, kemon kembali ke mobil, dan cuuusss...pulang..!! langsung ke
Lunang Silaut? O..tentu..!! tentu tidak. Wkwkwkwk..kita kembali ke UNAND untuk
meluruskan badan. Besok pagi, baru kita pulang. Jalan santai menuju nagari
paling ujung di pesisir selatan.
*tobecont*
Lanjutkan..
BalasHapusHhaa
Lanjutkan..
BalasHapusHhaa