Petualangan Genk DRagon Fly #2

16.54 ipeh the pooh 2 Comments

25 September 2015
Selamat Idul Adha di nagari perantauan. Gak ada yang masakin lontong, atau opor ayam. Dan selamat..!! semua warung di nagari yang sepi ini tutup. yuhuuu..!! selamat “berpuasa”. Hiks..hiks..., ah, apalagi yang dapat menghibur selain acara tv, liat penyembelihan sapi dan tidur? Yo..!! itulah hiburan yang paling menyenangkan saat itu. untuk makan siang dan makan malam? Kita pikirkan saja nanti, makan siang dan malam di rapel sudah biasa. *bekas mahasiswa semua soalnya*. Huehehe..

Ketika kita berserah diri, maka disaat itulah bantuan datang. Voilaaa...!! selamat makan enak. Kita makan gulai kalio, atau rendang yang belum jadi. Hehe.. ini adalah makanan paling nikmat ketika semua warung tutup dan datang pas tepat pada waktuny. Selamaaattt makaaaann...!! rejeki anak sholeh. ^^
mari nyate..!!
Dan, rejeki anak sholeh di hari Idul Adha itu tidak berhenti di kalio aja. Te..sate..!! mari kita nyate. Alhamdulillah posko Lunang dapat rejeki daging lumayan.  Mari kita berpesta daging, sate dan tongseng..!! ah, kadang kita suka lupa, “Nikmat Tuhan manalagi yang engkau dustakan”. Terimakasih ya Allah.. *a la baim*.

3 Oktober 2015
Terhitung memasuki minggu ketiga di nagari pelosok ini, cerita-cerita seru mulai tertulis. Bosan ya kumpul bareng, seru-seruan ya juga bareng. Apa aja dah, hampir dilakuin bareng-bareng. Ngumpulin data, bertukar informasi, diskusi (red:ghibah. *eh*) ini dan itu ya dilakukan bareng Yoi, meskipun kita berada dari ranah dan tanggungjawab yang berbeda, mau ternak, padi, alsintan, wirausaha, koperasi, olah hasil, atau lembaga rmp, semua yang kita temukan dijadikan satu. Karena tugas kita, ya satu kesatuan. Nah, itu tuh, yang kadang membuat kita merasa lelah bareng, terus main bareng deh. Cusss.. ke pantai sambungo untuk kesekian kalinya, tapi untuk pertama kali bareng genk dragon fly. Ini adalah bentuk pelarian karena rencana main ke Painan gagal, melihat tour de singkarak. Hari itu, kita habiskan waktu untuk jeprat-jepret..!! dan voilaaa...!! “rumah kita udah gak gambar kosong lagi, tapi udah ada gambar 7 manusia yang lucu-lucu. ^^v
ini yang bantuin ngambil poto para kurcaci pantai. ^^

9 Oktober 2015
Padang, atau Sumatera Barat lagi naik daun. Banyak tempat-tempat wisata yang mulai menjadi sorotan pemerintah setempat. Jujur saja, dari kecil saya memang menyukai Sumatera Barat, meskipun saya belum pernah kesana-kemari melihat keelokan aslinya. Memang, sejak kecil sampai kelas 6 SD, saya sering di ajak main ke Padang Pariaman, menjadi kaki tangan nenek untuk ini dan itu. dan masalah tempat wisata?? Jangan tanya..!! tentu saja saya belum pernah mengunjunginya selain makan di sate Mak Syukur, pantai depan rumah, pantai Nirwana yang gak ada ombaknya, dan danau Maninjau. Lalu ngapain libur di Padang? saya hanya pindah tidur di rumah nenek. =.=a

Dan kali ini, saya tidak mau melewatkan kesempatan yang datang dengan tangan terbuka, mengajak saya untuk bermain dan bermain mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat dikunjungi. Dan tentu saja, tidak sendiri. Yoyoi..!! bermain bersama genk Dragon Fly. ^^

Setelah minggu lalu gagal, *karena kita hanya sebatas membuat rencana, masih ada yang berhak mengambil keputusan. Kata Tuhan, belum waktunya kita mengunjungi Puncak Mandeh saat itu*, akhirnya..!! Voilaaa...!! kita diberi waktu untuk bermain, gak sebatas main di puncak Mandeh, tapi juga mengunjungi dan keliling kota Padang. Tidak hanya itu, yang sangat membantu adalah kita dapat mobil gratis...!! yoi, kekuatan silaturahmi namanya. Hehe..., *Ah..!! Tuhan memang tau apa yang kita butuhkan. ^^*
Puncak Mandeh yang kelabu
Namanya juga pesisir, apalagi yang bisa kita kunjungi selain Pantai. Puncak Mandeh ini lagi hits. Konon kabarnya, hari itu adalah H-1 sebelum bapak Presiden Jokowi datang untuk meresmikan tempat wisata ini. Uuu....kereeennn... *a la Otan*.

Puncak Mandeh terkenal dengan sebutan Raja Ampatnya Sumatera Barat. Dengan jejeran pulau karang hijau di tengah lautan. Sayang, cuaca kurang mendukung, jadi keelokan jejeran karang yang di selimuti langit biru, awan putih dan beningnya lautan tidak jelas. Yoi, semua pemandangan sama. Abu-abu..!! tertutupi oleh kabut asap yang belum berhenti “membumihanguskan” tanah Lancang Kuning.
Bahagia itu adalah bisa bebas main berenang *meskipun gak bisa berenang* di laut seolah itu laut punya pribadi. Wkwkwkkkk..

Puncak Mandeh adalah tempat wisata yang baru terekspos ke dunia luar. Sekarang, Puncak Mandeh termasuk destinasi yang wajib di kunjungi ketika main ke Sumatera Barat. Munculnya Puncak Mandeh ke permukaan tidak dipungkiri oleh kecanggihan teknologi yang semakin menggila. Bagus memang, tapi jika tidak dikelola dengan baik, maka Puncak Mandeh hanya tinggal nama. Hanya menjadi destinasi yang tidak memiliki “kesan menarik” selain tempat yang bagus-itupun kalau ceceran sampah masih dapat diatasi.  Yoi, pemerintah sangat mempunyai andil dalam pelestarian tempat ini, jika tidak mau diambil oleh orang asing atau menjadi tempat yang sama sekali tidak menarik. *karena saat itu, aku dan genk dragon fly memiliki kesan yang membuat kita merasa huwowww...!!. wow penipuannya. Pengelolaan yang belum baik, membuat orang-orang gampang melakukan penipuan terhadap wisatawan-wisatawan yang masih “buta” karena gak ada “peta”. Alhasil, kita acungkan jempol untuk tempatnya, tapi tidak untuk keramahtamahannya*.
yang penting hepi..!!
Puas bermain air dan “membuat video untuk orang tersayang”, kita melanjutkan perjalanan berbelok ke Padang. Sayang, hanya tinggal dua jam perjalanan lagi kita nyampe Padang-di luar waktu untuk nyasar. Ketika sudah sampai Padang, tapi tidak mengunjungi teman yang baik hati itu tidak baik untuk hubungan silaturahmi..!! jadi, mari kita melipir ke UNAND. Mengunjungi teman lama dan bertukar kabar.  Dan ini membawaku ke dalam mesin waktu yang mengantarkanku ke tahun lalu, ketika untuk pertama kalinya berkenalan dan bermain ke UNAND. Sekretariatnya tidak berubah, keramahtamahannya masih sama. Ah, terimakasih bro untuk penyambutan kedua kalinya. Dan maafkan kami yang selalu merepotkan.
Tidak hanya sebatas numpang tidur, tapi kali ini mereka kita culik untuk menjadi guide keliling kota Padang. Huehehehe...
Keramahtamahan UNAND
Keliling Padang
Ini dia si kawan yang baik hati. ^^
Apa sih yang terbayang jika mendengar Padang, selain rendang dan nasi Padangnya? Binggooo..!! Cerita Siti Nurbaya dan Malin Kundang. So? Mari kita lihat bukti sejarahnya.

Siti Nurbaya ini adalah sebuah legenda seorang perempuan yang harus menikah dengan Datuk Maringgih-semacam Tuan Tanah pada masanya. Karena ayah Siti Nurbaya memiliki hutang yang harus dibayar dan ayahnya sudah tidak mampu, maka Datuk Maringgih meminta Siti Nurbaya sebagai penggantinya. Sebagai anak yang berbakti, maka Siti Nurbaya pun rela menikah dengan Datuk Maringgih. Siti Nurbaya meninggal karena diracun oleh Datuk Maringgih sendiri melalui orang suruhannya karena menyangka Siti Nurbaya selingkuh dengan mantan pacarnya. Ckckckckk....

Dan jembatan Siti Nurbaya adalah jembatan yang membentang diatas sungai Batang Arau. Pertanyaannya adalah kenapa namanya Jembatan Siti Nurbaya? Konon sejarahnya, jembatan ini adalah penghubung kota Padang dengan wilayah disekitar bukit gunung Padang, dimana beberapa meter sebelum puncak Bukit Gunung Padang ini terdapat sebuah ceruk yang dipercaya sebagai tempat disemayamkannya jasad Siti Nurbaya.

Ketika main ke jembatan itu, kita melanjutkan perjalanan ke gunung Padangnya. Tapi, ehm, saya sendiri gak ngeh kalau ada ceruk itu dimana terdapat makam Siti Nurbaya. Hm, mungkin teman-teman ada yang memperhatikan bukit itu. baiklah, segitu dulu cerita tentang Siti Nurbaya. Hari semakin terik, waktunya kita melanjutkan perjalanan menuju legenda selanjutnya. Malin Kundang.
Di Puncak Gunung Padang
Legenda Malin Kundang, pastinya sudah tidak asing. Cuma kita ingin melihat, Malin yang berubah menjadi batu itu benar atau tidak. Dan memang, di pantai Air Manis-tempat legenda itu lahir ada seonggok batu yang menyerupai manusia sedang bersujud dan tali temali kapal. Ah, entahlah, itu beneran ada atau memang hanya legenda. Kebenaran memang hanya milik Tuhan.
Nyeberang Laut
Ngaso heula..!!
liat gak sih, si Malin nya?
Eng ing ong..!! kita juga punya cerita yang huwoww luar biasa. Luar biasa ketidakramahtamahannya. Binggooo...!!! kita kena tipu lagi. Kenapa? Yosh, lagi-lagi pengelolaan wisata yang bebas-tidak ada peta. Jadi kita yang buta, kembali kena jebakan betmen itu. memarkir mobil menjelang sore di tepi pantai, sangat tidak di anjurkan. Kita lupa bahwa laut di sore hari akan pasang. Tapi, kita yang “buta” dengan bahagia meninggalkan mobil di tepi pantai dan bermain di pulau pisang menikmati segelas kopi, semangkuk indomie dan semilir angin. Padahal ternyata, disana mobil sudah berteriak minta dipindahin. Wkwkwkwkkkk..

Dengan sekuat tenaga kita mendorong mobil agar bisa terselamatkan dari air pasang yang kalau gak segera dipindah, kita hanya bisa melambaikan tangan daghdagh, karena mobil hanyut di bawa air. Jebakan betmennya adalah ada segerombolan manusia yang nontonin kita dorong mobil. Yaakk..!! Cuma nonton, gak dibantuin. T.T dan ketika kita minta bantuan kita langsung di todong sejumlah uang. Huwaaa...!!! demi menyelamatkan mobil, baiklah, sampai jumpa lagi uang. Mungkin kamu memang rejeki mereka. Wkwkwkwkwkwkkkk...


Kamu tau, kenapa anak-anak bisa segera melupakan hal yang membuat mereka kesal dan dapat kembali tertawa bahagia? Yoi..!! bermain. Begitulah, demi menumpahkan kekesalan, maka “buuukkkkk..” lempar pasir. Menerjang ombak, lempar pasir, kejar-kejaran dan mandi hujan sukses membuat kita (red:saya) tertawa lagi. Ah, bahagia memang selalu sederhana. ^^
Buukkk...!! *lempar pasir*
karena kejar-kejaran yang tidak berkesudahan, akhirnya kacamata si teman jadi korban. Jadi, kemon kembali ke mobil, dan cuuusss...pulang..!! langsung ke Lunang Silaut? O..tentu..!! tentu tidak. Wkwkwkwk..kita kembali ke UNAND untuk meluruskan badan. Besok pagi, baru kita pulang. Jalan santai menuju nagari paling ujung di pesisir selatan. 

*tobecont*

You Might Also Like

2 komentar: